Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Ferry Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) menjelaskan salah satu alasan mengakuisisi PT Jembatan Nusantara adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus meningkatkan usahanya.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP Harry MAC menjelaskan, ASDP mengalami peningkatan jumlah kendaraan antara tahun 2004 hingga 2013.
Maka pada tahun 2014, ASDP menyusun rencana jangka panjang bisnis (RJPP) yang memuat perhitungan kebutuhan kapal.
“Antara tahun 2004 dan 2013, lalu lintas mobil meningkat lebih dari dua kali lipat. Tahun 2004 masih ada sekitar 900.000 kendaraan roda empat, tahun 2013 ada 1,9 juta. Sebab, sebagai BUMN, kita juga harus memberikan pelayanan kepada publik, jelas Harry.
Untuk itu, lanjut Harry, ASDP saat itu sedang menyusun RJPP yang memuat perhitungan jumlah kapal yang dibutuhkan.
Selain itu, Harry juga mengatakan ASDP selalu mengikuti kebutuhan dan kebutuhan kapal, termasuk perkembangan bisnis dari segi pangsa pasar dan jumlah kapal.
Berapa banyak kapal yang kita miliki? Kami melihat kebutuhannya semakin meningkat. Oleh karena itu, pangsa pasar kami juga harus tumbuh. “Dalam RJPP [rencana jangka panjang perusahaan] juga disebutkan bahwa kita perlu meningkatkan pangsa pasar dan kapal kita,” jelasnya.
Pertimbangan lainnya adalah jumlah jalur ASDP. Sebelum diakuisisi, ASDP hanya memiliki sekitar 240 judul yang sebagian besar merupakan pionir. Namun jalur tersebut hanya menghasilkan sekitar 20% pendapatan. Saat ini atau setelah akuisisi, ASDP memiliki 304 track.
“Ya, pelayanan publik juga harus kita jamin, terutama di daerah 3T [terdepan, terluar, tertinggal] yang terpencil,” jelasnya.
Selain kebutuhan tersebut, adanya regulasi penambahan kapal oleh otoritas menjadi salah satu alasan ASDP melakukan akuisisi.
Harry mengatakan peraturan pemerintah menyatakan penambahan kapal tidak dapat dilakukan apabila suatu rute tidak memenuhi load factor 65%.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel