Bisnis.com, JAKARTA – Emiten energi baru terbarukan PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) sedang mempersiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja selama tahun 2024, salah satunya adalah penjajakan perjanjian jual beli listrik baru dengan PT PLN (Persero) dan perluasan beberapa pembangkit listrik tenaga air baru yang potensial.

Investor Relations Arkora Hydro Nicko Yosafat mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan serangkaian strategi seiring surutnya dampak El Niño. Strategi ini disiapkan untuk memulihkan kinerja erosi ARKO pada triwulan I tahun 2024.

“[Penurunan hasil] masih terkait dengan anomali iklim El Niño yang menurut BMKG akan mencapai puncaknya pada triwulan IV tahun 2023, dampaknya masih terasa pada triwulan I tahun 2024 sehingga pada tahun tersebut tahun demi tahun produksinya menurun,” kata Nicko do Bisnis, Sabtu (11/05/2024).

Sejumlah strategi telah disiapkan untuk memitigasi dampak El Niño, termasuk mempercepat proses pembangunan PLTA Yaentu agar bisa mulai berproduksi pada kuartal III 2024.

Selain itu, progres konstruksinya akan dioptimalkan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang sudah beroperasi yakni Kukusan dan Tomoni. Kedua pembangkit listrik tenaga air ini menyumbang pendapatan di segmen konstruksi.

“Kemudian ARKO juga akan menjajaki PPA [Perjanjian Jual Beli Listrik] baru dengan PLN dan mencari potensi pembangkit listrik tenaga air baru yang strategis,” lanjutnya.

Sepanjang kuartal I 2024, ARKO meraup pendapatan sebesar Rp 45,89 miliar. Pendapatan tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 84,19 miliar.

Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp15,27 miliar, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp27,31 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel