Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pemerintah menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% dinilai memberi kesan negatif bagi kalangan pengecer seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), kepada PT Aspirasi Life Indonesia Tbk (ACES).
Seperti diketahui, pemerintah akan mulai menerapkan kenaikan tarif PPN menjadi 12% dari sebelumnya 11% pada awal tahun 2025. Dalam Catatan Bisnis, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan indikasi bahwa penerapan PPN 12%. tahun depan tidak akan ditunda.
Pasalnya, Undang-undang (UU) No 7/2021 memerintahkan kenaikan PPN sebesar 1%, dari 11% menjadi 12%, pada 1 Januari 2025.
Namun Bendahara Negara memastikan kenaikan PPN hingga 12% tidak berlaku untuk seluruh barang dan jasa. Kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan dan transportasi merupakan barang/jasa yang termasuk dalam daftar pajak PPN.
Sementara itu, rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% ditengarai akan berdampak pada eksportir. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menilai kebijakan tarif PPN 12% berpotensi menurunkan daya beli masyarakat sehingga dapat mempengaruhi kinerja pengecer.
“Produsen retail yang distribusinya menengah ke atas mungkin dampaknya akan berkurang karena daya belinya masih relatif stabil,” kata Azis kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Chief Market Maker Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga mengatakan kenaikan tarif PPN jika tidak diimbangi dengan program stimulus dari pemerintah akan melemahkan daya beli masyarakat.
“Kalau mau lebih realistis, situasinya masyarakat akan menambah tabungannya sehingga menghambat tingginya kinerja pengecer,” jelasnya.
Meski demikian, saham ritel seperti AMRT, ERAA, dan ACES dinilai masih menjanjikan. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan pembelian lemah ACES pada harga penutupan Rp 860 per saham.
“Penggunaan dalam negeri yang kuat berpotensi meningkatkan kinerja ACES,” tulis Nafan dalam laporannya.
Analis Phintraco Sekuritas Muhamad Heru Mustofa dan Valdy Kurniawan dalam riset terbarunya juga merekomendasikan beli AMRT dengan target harga Rp 3.650 per saham.
“Kami melihat AMRT terus melakukan ekspansi secara mantap dengan menambah jaringan toko baru dalam upaya menjangkau lebih banyak pelanggan,” tulis Heru dan Valdy dalam riset sebelumnya.
Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa ekspansi yang dilakukan AMRT berpotensi meningkatkan kinerja keuangan AMRT di masa depan.
Kini, Research Group Samuel Sekuritas merekomendasikan pembelian saham ERAA dengan target harga Rp 560 per saham. “Masih kuatnya daya beli masyarakat menengah atas akan memberikan dukungan terhadap volume penjualan ERAA,” tulis risetnya.
Strategi Mengatasi Kenaikan Tarif PPN
Seiring dengan rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12%, pengecer juga bersiap menghadapi dampaknya terhadap dunia usaha. “Kami terus memantau potensi dampaknya terhadap daya beli dan kinerja penjualan masyarakat,” kata Head of Business Communications ACES Melinda Pudjo dalam Bisnis, Rabu (20/11/2024).
Strategi ACES mencakup penyediaan produk dan layanan yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan. Selain itu, ACES menjalankan strategi ekspansi dan inovasi yang sukses. Lalu, ada layanan optimalisasi omnichannel, penerapan aktivitas pemasaran yang agresif, dan efisiensi operasional.
ACES juga yakin mampu mempertahankan kinerja penjualan yang baik di tahun depan, meski tarif PPN naik 12%.
Sementara itu, Sekretaris Utama Hukum dan Perdagangan Erajaya Swasembada Amelia Allen mengatakan ERAA terus memantau perkembangan kebijakan ini dan menyiapkan langkah-langkah yang tepat, untuk memastikan proses tersebut berkelanjutan dan pengembangan bisnis.
Terkait dampaknya terhadap kinerja penjualan, perseroan mengetahui perubahan tarif PPN akan berdampak pada harga jual produk yang ditawarkan, termasuk jaringan ritel Erajaya, kata Amelia dalam Bisnis, Selasa (19/11). /2024).
ERAA bersama pemilik hak menentukan harga jual resmi dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tarif PPN, untuk memastikan produk tetap kompetitif di pasar.
Sementara itu, untuk mengantisipasi dampak kenaikan tarif PPN, ERAA akan bekerja sama dengan pemilik merek utama, mitra perbankan, dan jasa keuangan untuk mengembangkan promosi yang menarik dan mudah dibeli sebagai insentif kepada pelanggan.
Selain itu, sebagai tindakan pencegahan, ERAA akan terus mengkaji strategi pemasaran dan penjualan, termasuk program promosi yang tepat. ERAA juga akan berkolaborasi dengan pengelola dan mitra bisnis untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan dengan memanfaatkan periode-periode penting seperti Natal dan Tahun Baru, Ramadhan dan Idul Fitri, serta hari raya. sekolah untuk menawarkan promosi khusus.
__________
Penafian: konten ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel