Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas di pasar saham kembali menembus rekor tertingginya hari ini (23/9/2024) jelang rilis data perekonomian Amerika Serikat. Emas di pasar spot naik 1,3 persen menjadi $2,620.63 per ounce pada perdagangan Jumat (20 Maret 2024), sementara emas berjangka AS naik 1,2 persen menjadi $2,646.20 per pon. 

Pasar mencermati harga emas karena mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) sebesar 50 basis poin. Pemotongan ini seharusnya menjadi awal dari penurunan suku bunga lagi.

Investor mencermati ekspektasi suku bunga menjelang data yang lebih penting seperti belanja pribadi AS dan klaim pengangguran yang dijadwalkan minggu ini. Dokumen tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai tindakan The Fed di masa depan.

Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Jumat bahwa ia dapat mendukung penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bank sentral pada bulan November dan Desember jika bisnis memenuhi permintaan. Namun, kemungkinan penurunan suku bunga hingga 50 basis poin masih terbuka jika pasar tenaga kerja terlihat lemah.

Meski harga emas terus melonjak, ada tanda-tanda reli ini mungkin akan berakhir. Indeks kekuatan relatif emas dalam 14 hari adalah sekitar 70, yang diyakini sebagian investor sebagai indikasi bahwa pasar sedang overbought (jenuh beli).

Selain itu, pendapatan dan para ahli terus menambah posisi beli di Comex, dengan harga emas jangka panjang berada pada level tertinggi dalam empat tahun, menurut Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi.

Christopher Wong, pakar forex di Oversea-China Banking Corp mengatakan “Momentumnya kuat, namun saya ingin berhati-hati dalam jangka pendek,” Menurutnya, harga emas akan mendapat support di kisaran 2,580 USD per troy. ons.

Kenaikan harga emas juga didukung oleh permintaan terhadap aset-aset safe-haven seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Ia khawatir konflik antara Hizbullah dan Israel dapat berubah menjadi krisis regional yang lebih besar.

Simak berita dan artikel lainnya di saluran Google News dan WA