Bisnis.com, JAKARTA – Jika tubuh Anda adalah sebuah rumah, maka sistem imun adalah pengurusnya. Pertahanan ini bertanggung jawab untuk melawan penyerang seperti bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Lalu bagaimana jika sistem keamanan rumah Anda tidak berfungsi dan rumah Anda diserang?

Kondisi ini dapat membuat Anda rentan terhadap kondisi autoimun, seperti lupus, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, dan/atau psoriasis.

Berbagai gejala juga akan muncul di tubuh Anda, seperti nyeri, lelah, pusing, ruam, depresi dan masih banyak lagi. Menurut Klinik Cleveland, berikut adalah berbagai penyakit autoimun. Apa itu Penyakit Autoimun?

Penyakit autoimun disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang tiba-tiba menyerang tubuh Anda alih-alih melindunginya. Para ahli masih belum mengetahui dengan jelas alasan utama dari semua masalah ini.

Namun, alasan yang paling mungkin adalah sistem kekebalan tubuh Anda tidak dapat membedakan mana yang sehat dan mana yang tidak – apakah itu Anda atau apa yang masuk.

Penyakit autoimun tidak menular, dan beberapa penyakit dapat diturunkan dalam keluarga. Jenisnya bermacam-macam, ada yang mudah diobati, ada yang sulit diobati, dan bersifat seumur hidup.

Penyakit autoimun lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Penyakit ini dapat menyerang banyak jenis sel dan hampir setiap organ di tubuh Anda, dan merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian pada wanita segala usia (hingga 64 tahun). Saat ini terdapat lebih dari 100 penyakit autoimun yang diketahui, seperti: 1. Penyakit muskuloskeletal Artritis psoriatik Artritis reumatoid (RA) Sindrom Sjogren lupus eritematosus sistemik (Lupus, SLE) Penyakit Graves Tiroiditis Hashimoto 4 Penyakit Kulit Addison Dermatomiositis. Polineuropati Demielinasi Kronis (CIDP) Sindrom Guillain-Barre Multiple Sclerosis (MS) Penyebab dan Gejala

Penyebab pasti penyakit autoimun belum diketahui. Namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun, yaitu: Obat-obatan tertentu. Memiliki saudara kandung yang mengidap penyakit autoimun (genetik). Tembakau. Anda sudah mengidap satu penyakit autoimun – Anda mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit autoimun lainnya. Paparan racun. Kegemukan. Infeksi.

Penyakit ini bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda, tergantung penyakitnya. Gejala penyakit autoimun mungkin mereda—atau tidak menunjukkan gejala—atau bisa muncul kembali. 1. Penyakit organ dan otot

*Penyakit otot *Nyeri sendi, kaku dan bengkak *Kelemahan otot *Bengkak 2. Penyakit pencernaan.

Diare * Sakit perut * Sakit perut * Refluks asam * Mual * Gangguan pencernaan * Darah atau lendir pada tinja 3. Penyakit Kulit

Jerawat * Gatal * Mata kering * Mulut kering * Penyakit menular * Rambut gatal * Kulit kering 4. Penyakit saraf.

*Pusing* Sakit kepala* Kecemasan dan depresi* Kebingungan dan kesulitan berpikir* Masalah penglihatan* Insomnia* Masalah daya ingat* Pusing* Pusing* Pusing* Bingung dan kesemutan 5. Masalah lainnya.

* Kelelahan * Nyeri * Demam * Nyeri dada * Pembengkakan kelenjar * Berat badan bertambah atau berkurang * Detak jantung cepat atau tidak teratur * Sesak napas * Merasa panas Benarkah vaksin Bisa menyebabkan penyakit autoimun?

Saat ini, belum ada penelitian yang menghubungkan vaksin dengan penyakit autoimun. Menurut laporan Healthline, lebih dari sepertiga penderita penyakit autoimun enggan mendapatkan vaksin COVID-19 untuk pertama kalinya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan Anda mungkin berisiko lebih besar terkena penyakit sedang hingga parah akibat COVID-19 jika Anda menderita penyakit autoimun dan sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Ada juga laporan kambuhnya beberapa penyakit autoimun setelah menerima vaksin. Namun penyakit ini jarang terjadi dan bersifat ringan atau sedang. Respon terhadap pengobatannya baik. Faktanya, dokter tidak menganjurkan pemberian vaksin jika Anda alergi terhadap bahan-bahannya.

Namun penelitian menunjukkan bahwa penyakit autoimun bukanlah penyebab efek samping vaksin. Global Autoimmune Institute juga mendukung vaksin COVID-19 untuk banyak orang dengan penyakit autoimun, karena dampak positifnya lebih besar daripada dampak negatifnya. Para peneliti juga tidak percaya bahwa vaksin dapat mengganggu pengobatan banyak penyakit autoimun. Namun, lebih baik membicarakan masalah ini dengan dokter Anda dan jangan mengambil keputusan sendiri. Pencegahan

Meskipun penyakit autoimun tidak mungkin dicegah, beberapa ahli menyarankan:

* Olah raga teratur * Hindari merokok * Hindari zat beracun * Makan makanan sehat * Kurangi makanan olahan dan cepat saji (Rafi Abid Wibisono)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA