Bisnis.com, Jakarta — PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Ia berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023. Namun, rencana ini baru dilaksanakan pada tahun 2024.
Muamalat Karno, Direktur Kepatuhan Bank Mandiri, mengatakan rencana penawaran umum perdana (IPO) memang terus berjalan. “Kemarin ada respon dari OJK [Otoritas Jasa Keuangan], pasar modal. Mereka tidak memberi izin kepada kami,” ujarnya saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat Hayunaji mengatakan Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat Hayunaji mengatakan, kendala yang dihadapi Bank Muamalat adalah belum terjadinya listing meski ada target penyelesaian listing pada tahun 2023.
Hal ini disebabkan Bank Muamalat tidak memenuhi beberapa persyaratan, termasuk data pemegang saham jamaah haji tahun 1992 – 1994 yang tidak dapat diidentifikasi, kata Hayunaji.
Perusahaan ini awalnya memiliki sekitar 300.000 pemegang saham yang merupakan Jamaah Haji dari tahun 1992 hingga 1994. Sebelum listing, Bank Muamalat telah melakukan beberapa upaya pemutakhiran data pemegang sahamnya.
Seperti diketahui, Bank Muamalat telah mendapat status perusahaan publik sejak tahun 1993, namun hingga saat ini sahamnya belum dicatatkan di bursa.
Tujuan pencatatan ini selain untuk memenuhi ketentuan regulator, juga untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memiliki saham Bank Mumalat, serta untuk meningkatkan likuiditas surat berharga syariah di pasar modal.
Jika Bank Muamalat resmi mengambil langkah tersebut, perseroan akan menyusul empat bank syariah lain yang melantai di bursa, yakni Bank Panin Dubai Syria (PNBS), BTPN Syria (BTPS), Bank Syria Indonesia (BRIS), dan Bank Aladdin. Suriah (Bank).
Tonton Google Berita dan berita serta artikel lainnya di saluran WA