Bisnis.com, JAKARTA — Suku cadang PT Anugerah Sejahtera Tbk. (AEGS) menargetkan peningkatan pendapatan pada tahun 2024 sebesar 10% dari realisasi penjualan tahun 2023 sebesar Rp 30,25 miliar.

Direktur AEGS, Jihan Somawi Putra, optimistis pertumbuhan laba bersih tahun ini sekitar 17%-20% year-on-year dari target tersebut.

“Target penjualan kami tahun ini sekitar 10% atau sekitar Rp 33 miliar, sedangkan laba bersih kami optimistis bisa tumbuh sekitar 17% hingga 20%,” kata Direktur AEGS Jehan Sumawi Putra, Jumat (31/5/2024). .

Jehan menambahkan, perusahaannya terutama mengekspor ke Timor Timur. Ditegaskannya, ke depan AEGS akan terus meningkatkan ekspor dari posisinya pada tahun 2023 sebesar 5 persen dari total penjualan. 

“Memang ekspor kami tidak banyak, namun di tahun 2024 kami optimis mampu meningkatkan persentase penjualan ekspor. Daya tarik konsumen internasional akan terus kami tarik seiring dengan tersebarnya produk filter yang sudah tersebar di seluruh nusantara. ” jelas Jihan.

Jihan menambahkan, perseroan memiliki tiga strategi bisnis yang berkomitmen khusus untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan di pasar filter mobil. Strategi kedua, AEGS, adalah melakukan diversifikasi filter untuk kendaraan truk berat dan kendaraan laut, dan strategi lainnya adalah memenuhi kebutuhan suku cadang lainnya bagi pelanggan otomotif. 

“Perusahaan akan terus berinovasi memproduksi beragam suku cadang aftermarket seperti kampas rem dan kampas kopling untuk menjadi one stop solution bagi pemilik kendaraan bermotor,” kata Jehan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap alat transportasi, AEGS berpendapat bahwa filter sebagai salah satu suku cadang mobil yang perlu diganti secara berkala, berpeluang bagi pertumbuhan bisnis perusahaan dan juga untuk meningkatkan kinerja dengan menambah pelanggan baru.

Terkait hasil rapat umum hari ini, pemegang saham menyetujui usulan direksi untuk tidak membagikan dividen tahun ini. Oleh karena itu, laba bersih AEGS tahun anggaran 2023 akan disisihkan sebagai dana cadangan wajib dan sisanya dicatat sebagai surplus untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel