Business.com, Jakarta – Pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota ASEAN+3 (AFMGM+3) didedikasikan untuk menyikapi dinamika potensi risiko perekonomian global, salah satunya adalah penguatan keamanan keuangan regional. Jaringan

Deputi Gubernur Bank Indonesia Filingsih Henderta mewakili Gubernur Bank Indonesia Perry Varzijo pada pertemuan AFMGM+3 di Tbilisi, Georgia.

Dalam pertemuan tersebut, Filingxi memuji peran negara-negara ASEAN+3 dan Kantor Penelitian Makroekonomi ASEAN (AMRO) dalam memperkuat jaring pengaman keuangan internasional dan regional.

Dalam keterangan resminya, Minggu (5/5/2024), beliau menyampaikan, “Penting bagi negara-negara ASEAN+3 untuk menghadapi kondisi perekonomian global.

Ia menyambut baik kesepakatan yang dicapai ASEAN+3 untuk membentuk Fasilitas Pembiayaan Jalur Cepat (Fast Track Financing Facility/RFF) dan Inisiatif Multilateralisasi Chiang Mai (CMIM) untuk mengubah struktur keuangannya ke model yang lebih kuat dan andal. Menjamin keamanan uang, terutama saat kita menghadapi situasi krisis

Filingsih mengatakan, berbagai hasil pertemuan AFMGM+3 dibawa ke co-chairmanship Korea Selatan-Laos tahun 2024 yang mengalami kemajuan, yaitu gagasan Indonesia dan Jepang pada co-chairmanship tahun 2023.

Sementara itu, inisiatif penerus dari co-chair Indonesia dan Jepang adalah, pertama, kesepakatan untuk membentuk Rapid Finance (RFF), sebuah jaring pengaman keuangan tambahan di bidang yang saat ini difasilitasi, yaitu CMIM.

RSF+ diyakini dapat memperkuat dan mendukung stabilitas kawasan ASEAN+3 dengan meningkatkan likuiditas dalam dolar AS, renminbi, dan yen Jepang pada saat kebutuhan neraca pembayaran mendesak akibat tekanan eksternal, termasuk bencana alam dan epidemi. .

Kedua, kesepakatan mengenai pentingnya reformasi CMIM untuk memperkuat jaring pengaman keuangan daerah Reformasi ini dilakukan dengan menjajaki struktur keuangan dan kapasitas keuangan di kawasan ASEAN+3 agar efektif dalam mencegah, memitigasi, dan menyelesaikan krisis di masa depan.

Ketiga, pengurangan biaya fasilitas keuangan atau rata-rata margin CMIM, yang diharapkan menjadikan fasilitas jaring pengaman keuangan regional lebih terjangkau bagi negara-negara anggota.

Hal ini menunjukkan komitmen kuat negara-negara anggota ASEAN+3 dalam mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan di kawasan

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel