Bisnis.com, JAKARTA – Mitra atau salah satu orang terkaya di Indonesia, Anthoni Salim pun ikut merasakan dividen dari penerbit media PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Tahap 2024.

Elang Mahkota Teknologi (Emtek) memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2023 berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 12 Juni 2024.

Pemegang saham EMTK mengakuisisi saham senilai 244,29 miliar. Rp. Oleh karena itu, investor yang memenuhi syarat akan menerima subsidi sebesar Rp4 per saham.

Sesuai jadwal, pembayaran dividen kepada pemegang saham EMTK yang berhak akan dilakukan pada Jumat (7 Desember 2024). Salah satunya adalah tokoh grup Anthony Salim.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat Anthoni Salim masih memegang 5,51 miliar saham atau 8,99% saham EMTK pada Selasa (07/09/2024). Dengan demikian, dividen yang diterima diperkirakan sebesar Rp 22,04 miliar.

Emtek justru mengalami penurunan kinerja pada tahun 2023. EMTK mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,24 triliun pada laporan keuangannya. Pendapatan tersebut turun 6,23% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp9,85 triliun.

EMTK melaporkan rugi bersih sebesar Rp 140,77 miliar pada tahun 2023. Angka tersebut berbeda dengan laba bersih sebesar Rp 6,19 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya karena laba investasi sebesar Rp 5 triliun.

Meski membukukan rugi bersih, EMTK masih mencatatkan laba yang dirahasiakan sebesar Rp 9,35 triliun.

Titi Maria Rusli, Direktur dan Sekretaris EMTK, mengatakan RUPS menyetujui pembagian dividen sebesar Rp4 per saham.

Dalam laporan bisnisnya baru-baru ini, Kepala Pendidikan dan Literasi Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menjelaskan rencana penurunan suku bunga BI berpotensi memutarbalikkan sektor ini. Jika kita melihat pada paruh pertama tahun 2024, investor cenderung menjual saham-saham emiten yang termasuk kategori siklikal atau makroekonomi, sehingga sahamnya mengalami penurunan.

Namun kami yakin emiten-emiten yang masuk kategori cyclical seperti keuangan, real estate, industri, dan teknologi akan mendapat sentimen positif, ujarnya, Selasa (7/9/2024). 

Audi memperkirakan perasaan tingginya biaya dana dan ketidakpastian perekonomian akan cenderung menurun di sisa tahun 2024.

Khusus untuk sektor teknologi, Audi melihat sentimen terhadap saham-saham di indeks ini tidak hanya bergantung pada pelonggaran kebijakan moneter saja, meski hubungan suku bunga dengan emiten teknologi berkorelasi negatif. 

“Menjaga tingkat konsumsi positif dan pertumbuhan ekonomi yang stabil juga dapat menjadi motor penggerak emiten teknologi,” ujarnya.

Sementara itu, Kiwoom Sekuritas juga memberikan rekomendasi netral untuk saham-saham teknologi. Kiwoom Sekuritas memilih saham EMTK di sektor tersebut dengan rating Hold dan target harga (TP) Rp 560.

Penafian: Laporan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel