Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) menambah modal segar dari divestasi saham anak perusahaan hulu pertambangan untuk mendanai proyek High Acid Refinery (HPAL) dan Rotary Electric Furnace (RKEF). Pembangunan dua smelter nikel diharapkan bisa dimulai tahun ini.

“Antam akan membangun RKEF dan HPAL berkat konversi Rp 7,23 triliun,” kata Direktur Utama Antam Nico Kanter di acara MINDdialogue, Jakarta, Kamis (20 Juni 2024). 

Sementara Antam melepas 49% saham anak usaha PT Sumberdaya Arindo (SDA) kepada anak usaha Ningbo Contemporary Bruno Lygend Co. (CBL) Terbatas, CBL Hong Kong Terbatas. (HKCB).

Nilai perdagangan dividen tersebut mencapai 416,5 juta USD atau setara Rp 6,42 triliun. Kesepakatan ini berakhir pada 28 Desember 2023. 

Selain itu, Antam juga mengalokasikan 10% saham anak usaha PT Feni Haltim (FHT) kepada HKCBL senilai Rp 130,2 miliar. Di saat yang sama, anak usaha ANTM, PT International Mineral Capital (IMC), juga melepas seluruh sahamnya di FHT senilai Rp 614,50 miliar kepada HKCBL. 

Dengan demikian, total dua transaksi SDA-HKCBL dan FHT-Antam serta FHT-IMC mencapai Rp 7,20 triliun.

Beliau mengatakan: “Rencananya kami akan memulai pembangunan RKEF dan HPAL pada tahun ini, joint venture agreement sudah harus selesai, persiapan site clearance sudah selesai.” 

Pada saat yang sama, lanjutnya, pihaknya juga akan mencari peluang pendanaan lain dari bank dalam dan luar negeri untuk memenuhi kebutuhan investasi lainnya. 

“Ini masih dalam tahap awal dan kami melakukannya dengan bantuan BNP Paribas,” ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, Antam telah menyelesaikan perjanjian penanaman nikel pada baterai kendaraan listrik dengan HongKong CBL Limited (HKCBL), anak perusahaan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Perseroan Terbatas (CBL).  

Menandatangani perjanjian jual beli saham (SPA) di anak perusahaan Antam, PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Feni Haltim (FHT), dengan mitra raksasa baterai asal China, Contemporary Emperex Technology Co. (CATL) digelar di Jakarta, Rabu (28 Desember 2023).  

Penjualan saham SDA dan FHT menandai dimulainya kerja sama antara Antam dan CATL di bidang tambang bagian atas serta pemurnian dan pengolahan turunan nikel sebelum diolah menjadi bahan baku baterai Power.  

CEO Indonesian Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho membenarkan investasi salah satu produsen baterai terbesar di China ini akan berlangsung sejak awal penambangan hingga akhir ekosistem daur ulang baterai listrik.  

Total modal investasi yang berhasil diperoleh dari atas hingga bawah mencapai USD 5,8 miliar atau setara Rp 90,50 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.605 per dolar AS).  

“Yang kami tandatangani bukan hanya tambangnya, tapi juga smelter HPAL, prekursornya, katodanya, anodanya, dan pabrik daur ulangnya,” kata Toto di Jakarta, Senin (12 November 2023).

CATL, melalui CBL, bergabung dengan IBC untuk membentuk Project Dragon. Investasi tersebut kemudian akan diterima secara bertahap dalam jangka waktu tiga hingga empat tahun tergantung durasi pengerjaan di pabrik baterai menakjubkan tersebut. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Saluran WA