Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sedang mencari peluang untuk membeli emas dari tambang emas Grasberg, Papua Tengah, yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia.

Direktur Utama ANTM Nico Kanter mengatakan, rencana tersebut muncul belakangan menyusul peningkatan permintaan di pasar emas. 

Di sisi lain, kata Nico, perseroan harus mencari alternatif sumber emas yang kompetitif untuk meningkatkan kinerja ANTM saat ini. 

“ANTM bertujuan untuk memperluas penjualan emas melalui jalur pemasaran fisik dan digital serta menjajaki peluang pasokan dalam negeri yang kompetitif dari Freeport,” kata Nico saat rilis publik secara online, Selasa (27/8/2024). 

Nico menjelaskan, prospek pasar emas global dan domestik masih tinggi di tengah tingginya permintaan saat ini. Oleh karena itu, kata dia, manuver ini dilakukan untuk menangkap peluang pergerakan pasar baru. 

“Memanfaatkan momentum permintaan yang cukup kuat di sektor emas,” ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi, ANTM mencatatkan total penjualan sebesar Rp 23,18 miliar selama semester I/2024. 

Penjualan tersebut meningkat 7,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 21,66 triliun. 

Penjualan ANTM ditopang produk emas senilai Rp 18,82 triliun, bijih nikel Rp 1,9 triliun, feronikel Rp 1,52 triliun, alumina Rp 724,94 miliar, dan perak Rp 34,80 miliar. Pendapatan jasa pemurnian logam mulia sebesar Rp 98,18 miliar.  

Sejalan dengan peningkatan penjualan, harga barang ANTM pun meningkat menjadi Rp 21,18 miliar. Belanja tersebut meningkat 21,61% dibandingkan semester I 2023 yang tercatat sebesar 12,42 triliun. 

Setelah dihimpun beban dan pos lainnya, ANTM mencatatkan penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 1,55 juta. Laba tersebut turun 17,95% dibandingkan semester I 2023 yang sebesar Rp.  

Seperti diketahui, kecenderungan harga emas yang memecahkan rekor baru pada pekan ini menjadi katalis positif bagi saham perusahaan pertambangan emas dan perusahaan perhiasan. 

Harga emas diperkirakan akan terus meningkat setidaknya hingga pertengahan tahun 2025. 

Terakhir, harga emas di pasar spot memecahkan rekor baru dengan menyentuh $2,522.72 per troy ounce. Laporan tersebut sejalan dengan ekspektasi The Fed untuk memangkas suku bunga. 

Emas spot menetap di $2,512.59 per troy ounce pada perdagangan Jumat (23/8/2024), berdasarkan data Bloomberg. Beberapa raksasa perbankan investasi dunia memperkirakan harga emas mampu mencapai level 2.700 dolar AS per troy ounce pada tahun 2025. 

“Harga emas akan bergerak ke $2.700 per troy ounce sekitar pertengahan tahun 2025,” kata Pakar Strategi Komoditas Global Wealth Management UBS Wayne Gordon seperti dikutip Bloomberg, Rabu (21/8/2024).

Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel