Bisnis.com, Jakarta – Produsen rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mengumumkan bahwa pendapatan dan laba bersih untuk kuartal pertama tahun 2024 akan menurun dari tahun ke tahun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Rabu (31 Juli 2024), pendapatan Gudang Garam hingga akhir Juni 2024 sebesar Rp 50,01 triliun. Pendapatan ini turun 10,44% dari Rp55,85 triliun pada periode yang sama tahun lalu. waktu yang sama tahun lalu.

Dilatarbelakangi penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan GGRM semester I 2024 hanya turun tipis, yakni 6,19% year-on-year. Besaran belanja tersebut menurun dari Rp47,91 triliun menjadi Rp44,95 triliun pada semester I-2023.

Laba selisih kurs GGRM semester I 2024 sebesar Rp 39,37 miliar. Hingga akhir Juni 2023, jumlah tersebut sebesar Rp4,06 miliar, meningkat 869,70% year-on-year.

Meski demikian, laba usaha Gudang Garam pada kuartal I 2024 sebesar Rp 1,61 triliun. Imbal hasil tersebut turun 64,38% dari Rp 4,53 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, laba bersih Gudang Garam kuartal I 2024 sebesar Rp 925,51 miliar. Realisasi tersebut turun 71,85% dari Rp 3,28 triliun pada periode Januari-Juni 2023.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GGRM ditutup pada harga Rp 15.675 pada penghujung hari pertama perdagangan Rabu (31 Juli 2024). Posisinya meningkat 3,24% dalam sehari.

Sedangkan pergerakan harga saham GGRM periode berjalan 2024 sebesar 24,64%.

Sekadar informasi, Gudang Garam memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2023 yang terungkap dalam hasil rapat umum pemegang saham tahun 2024 yang digelar pada 28 Juni 2024.

Manajemen GGRM menjelaskan, seluruh laba FY23 akan dikreditkan ke akun laba ditahan dan digunakan untuk menambah modal kerja. Secara historis, GGRM merupakan salah satu emiten yang rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel