Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang dipilih melalui Majelis Umum Luar Biasa (Munaslub), Anindya Bakrie bertemu dengan Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Hartarto, di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian. Menteri. Ekonomi. , Batavia, Rabu (25/9/2024).

Pengusaha yang bermarga Anin ini mengaku, pertemuannya dengan Airlanga Hartarto dilakukan untuk mengoptimalkan komunikasi Kadin dengan pemerintah, mengingat Kadin merupakan salah satu mitra strategis pemerintah yang dikuasai undang-undang.

Anin mengatakan, dirinya dan Airlanga membahas rencana perekonomian sisa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dilanjutkan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada November mendatang.

“Saya sangat positif pada tahun 2025 kita akan melihat keadaan APBN dengan segala macam asumsi. Saya pikir ada banyak peluang, tapi kita juga harus menghadapi tantangan, dan kita harus selalu didampingi oleh pemerintah dunia. kata Anin usai rapat di kantor Kementerian Koordinator, Rabu (25/9/2024). Ekonomi, Batavia.

Anin mengatakan, Airlanga harus lebih berperan dalam pertemuan tersebut. Pertama, Kadin harus menjadi mitra strategis yang efektif bagi agenda perekonomian pemerintah baik di dalam maupun luar negeri. 

Selain itu, Kadin juga harus menjadi wadah harapan dunia yang optimal. Anin mengatakan Menko Perekonomian mengingatkan, Kadin bukan hanya pasar bagi perusahaan besar, tapi juga bagi usaha kecil, BUMN, dan koperasi.

“Saya kira ini investasi yang sangat bagus, apalagi Kadin punya mitra di kabupaten dan negara bagian, dan tentu saja negara bagian,” ujarnya.

Lebih lanjut, pertemuan hari ini juga membahas upaya Kadin dalam menggalang kekuatan rakyat agar konsumsi dalam negeri tetap kuat. Selain itu, kedua pihak juga membahas partisipasi Kadin dalam program rekrutmen pemerintah.

Anin menambahkan, upaya yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan investasi Indonesia juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Ia mengatakan Kadin dan pihak terkait lainnya harus menjaga persepsi yang lebih baik terhadap dunia usaha Indonesia guna meningkatkan masuknya dana asing atau penanaman modal asing langsung (FDI).

“Jadi apapun blokadenya, harus ada proses yang baik untuk memperkuat ekspor kita,” tutupnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel