Bisnis.com, Jakarta — Anak perusahaan asuransi jiwa Bank Mandiri (BMRI), PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), membukukan laba bersih sebesar Rp 1,33 triliun pada tahun 2023. Laba ini naik 13,2% year-on-year (y-o-y) dari tahun 2022 sebesar Rp 1,17 triliun.

Seperti diketahui, Axa Mandiri dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51% dan National Mutual International Pty. LLC (Grup AXA) yaitu 49%.

Presiden AXA Mandiri Handojo G. Kusuma mengungkapkan, peningkatan laba bersih ini didukung oleh inisiatif perseroan dalam menjaga portofolio bisnis yang sehat serta pengelolaan biaya dan risiko penjaminan yang baik.

“Pencapaian ini juga didukung oleh inisiatif perusahaan untuk terus meningkatkan perlindungan kehidupan dan kesehatan masyarakat, yang mencakup produk asuransi jiwa dan memberikan layanan yang inovatif.”

Di sisi lain, pendapatan premi bruto perseroan turun tipis 4% year-on-year menjadi Rp11,68 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menyebabkan penurunan total pendapatan yang mencapai 14,02 triliun dram, atau turun 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, terjadi tren peningkatan premi dari nasabah baru yang tercermin dari kenaikan premi tahun pertama sebesar 5,2% menjadi Rp 1,69 triliun. Di sisi investasi, pendapatan investasi bersih meningkat 1,3% year-on-year menjadi Rp 1,55 triliun ditopang oleh pendapatan bunga dari surat berharga.

Selama tahun 2023, AXA Mandiri membayar total klaim sebesar Rp 10,11 triliun. Jumlah orang yang diasuransikan mencapai 3,8 juta. Dari sisi aset, perseroan mencatatkan aset sebesar Rp41,11 triliun hingga Desember 2023, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp40,15 triliun.

Kesehatan keuangan perseroan dilihat dari Risk-Based Capital (RBC) masih sebesar 519,24%, naik dari 477,58% pada tahun 2022. 120%

“Hal ini menunjukkan kekuatan kesehatan finansial AXA Mandiri untuk terus memberikan perlindungan asuransi jiwa kepada nasabah,” kata Hindojo.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel