Bisnis.com, MALANG—Ada 2,4 juta anak autis di Indonesia menurut data Kementerian Kesehatan, sehingga perlu adanya peningkatan kesadaran tentang autisme di kalangan masyarakat, khususnya pemerintah.

Direktur Klinis Penawar Special Learning Center (PSLC) Malaysia Ruwinah Abdul Karim menyoroti upaya meningkatkan kesadaran terhadap isu autisme dengan menyelenggarakan Malang Autism Summit (MSA) 2024 pada 3-5 Oktober 2024. Padahal, permasalahan anak autis perlu mendapat perhatian dari seluruh pihak. pemerintah dan masyarakat.

“Pekerjaannya sangat penting agar mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat,” ujarnya di Malang, Senin (23/9/2024).

Selain masalah autisme, jelasnya, proyek ini dilaksanakan pada anak berkebutuhan khusus lainnya seperti disleksia dan ADHD (attention defisit hyperactivity disorder).

Menurutnya, Malang Autism Summit 2024 akan mendorong dan memfasilitasi tindakan positif untuk mengalahkan autisme. Konferensi ini akan mengeksplorasi topik-topik seperti pengobatan, penelitian dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup anak autis.   

“Saya ingin memberikan informasi untuk mewaspadai anak autis di Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, Malang Autism Summit 2024 akan diselenggarakan secara bebas dan cuma-cuma untuk masyarakat Indonesia. Nantinya, peserta akan mendapatkan pemahaman lebih luas mengenai autisme. 

“Orang tua dan guru akan belajar bagaimana menangani anak autis di sekolah dan di rumah. Kemudian ada rencana kesehatan anak autis,” ujarnya. 

Wina mengatakan, Malang dipilih menjadi tuan rumah Autism Summit pertama di Indonesia 2024 karena Malang merupakan kota yang strategis. Kota Malang dihuni masyarakat dari berbagai daerah. Apalagi kota ini juga merupakan kota pendidikan dan kota wisata yang banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. 

Ia berharap dengan acara ini, pemerintah dapat lebih memperhatikan kebijakan strategis terhadap anak autis. 

Di Malaysia, jelasnya, pemerintah segera memberikan layanan seperti kartu untuk anak autis setelah Autism Summit.  

Oleh karena itu, Malaysia telah memberikan kerangka bagi anak autis untuk mempersiapkan masa depan cerahnya, ujarnya. (K24)

 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel