Bisnis.com, JAKARTA — Anak perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mencari pendanaan baru dari penerbitan obligasi Rp 1 triliun pada semester kedua tahun ini.
Dalam pemberitahuan singkat yang dimuat di Bisnis Indonesia, Rabu (18/9/2024), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mengumumkan penawaran umum permanen Obligasi II BUMA Tahun 2024 dengan nilai kunci Rp 1 triliun.
Obligasi ini diterbitkan dalam tiga seri, yaitu 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun. Obligasi kelompok DOID ini mendapat rating idA+ (Single A Plus) dari Pefindo.
“Sekitar 42,29% atau Rp422,92 1 miliar [hasil emisi obligasi] akan digunakan perseroan untuk membayar penuh pokok Obligasi I BUMA Tahun 2023 Seri A yang jatuh tempo pada 8 Januari 2025,” tulis BUMA secara administratif.
Selain itu, perseroan dan BUMA Australia akan menggunakan sekitar 28,86% belanja modal untuk pembelian alat berat. alat berat adalah a.l. loader, ekskavator, ekskavator, dump truck, buldoser, ekskavator, ekskavator, pompa tambang, operator utama, dump truck, dan banyak lagi.
Saat ini, saldo tersebut digunakan oleh BUMA dan BUMA Australia sebagai modal kerja untuk menunjang operasional. Modal kerja yang dikeluarkan a.l. untuk pembelian bahan bakar, suku cadang, ban, oli, biaya bahan bakar, biaya overhead, serta upah dan biaya tenaga kerja karyawan untuk menunjang operasional usaha.
Hingga 31 Maret 2024, BUMA mencatatkan total aset sebesar US$1,66 miliar. Total liabilitas dan ekuitas diperkirakan masing-masing sebesar $1,36 miliar dan $295,93 juta.
Rasio leverage BUMA pada kuartal I 2024 tercatat sebesar 0,82 kali rasio aset, 4,62 kali utang, dan 3,75 kali utang.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel