Bisnis.com, JAKARTA — PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) atau Amman mencatatkan peningkatan produksi tembaga dan emas yang signifikan pada paruh pertama tahun 2024. Angka tersebut merupakan kinerja produksi tertinggi dalam 7 tahun terakhir. 

Amman mencatat produksi tembaga sebesar 236 juta pound dengan volume penjualan 173 juta pound. Sementara produksi emas perseroan tercatat 949.895 ons dengan volume penjualan 344.235 ons. 

Produksi kedua komoditas tersebut masing-masing meningkat sebesar 76% dan 189% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan produksi konsentrat mencapai 444.143 metrik ton kering (dmt) dengan volume penjualan 337.929 metrik ton kering. 

“Sejak kami mengambil alih Batu Hijau, operasional kami telah memecahkan berbagai rekor produksi dan produksi logam kami mencapai level yang sangat tinggi, bahkan melampaui kinerja puncak pada tahun 2022,” kata Direktur Amman Alexander Ramli dalam siaran persnya, Jumat (26/7). ). / 2024). 

Sedangkan produksi Amman selama Semester I/2024 didorong oleh produksi bijih Tahap 7 yang bermutu tinggi. 

Selain itu, biaya penambangan unit turun sebesar 2% YoY, dari $2,39 per ton pada H1/2023 menjadi $2,34 per ton pada H1/2024.

“Sejauh ini proyek perluasan kami berjalan sesuai rencana,” kata Alexander.

Di sisi lain, penjualan bersih naik 167% menjadi $1,549 juta pada semester I/2024 dibandingkan $581 juta pada periode yang sama tahun lalu. 

Peningkatan ini disebabkan oleh produksi bijih bermutu tinggi yang banyak mengandung emas. Penjualan emas menyumbang 50% terhadap penjualan bersih pada semester I 2024, dibandingkan 41% pada periode yang sama tahun lalu. 

Pada semester I/2024, EBITDA Amman meningkat 186% dari USD 336 juta pada semester I tahun 2023 menjadi USD 959 juta pada semester I/2024.

Sementara itu, laba bersih Amman melonjak 291% dari $122 juta pada H1/2023 menjadi $479 juta pada H1/2024. Margin laba bersih juga meningkat, naik dari 21% pada 1H2023 menjadi 31% pada 1H2024, terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan.

Diberitakan sebelumnya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha Amman, mendapat izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan. 

AMNT mendapat kuota ekspor konsentrat tembaga sebanyak 587.330 wmt atau setara 534.000 dmt sampai dengan 31 Desember 2024.  

Direktur Jenderal AMNT Rahmat Maksau mengatakan, kuota tersebut sesuai dengan usulan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAB) 2024.  

“Kami mengapresiasi dukungan pemerintah agar AMNT dapat kembali melanjutkan ekspor konsentrat tembaga,” kata Rahmat dalam siaran pers, Kamis (25/07/2024). 

Rahmat mengatakan izin ekspor akan memperkuat posisi keuangan perseroan yang saat ini banyak melakukan belanja modal untuk berbagai proyek ekspansi. 

Izin ekspor ini akan memperkuat posisi keuangan perseroan yang saat ini sedang melakukan belanja modal besar-besaran pada berbagai proyek ekspansi untuk mendukung operasional smelter, ujarnya.  

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel