Bisnis.com, Jakarta – Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menargetkan kinerja keuangan dan operasional mengalami perubahan positif pada tahun 2024.
Presiden Garuda Indonesia Irfania Putra mengatakan, pihaknya menargetkan kekalahan GIAA tahun ini akan baik-baik saja. Peningkatan profitabilitas akan didukung oleh target pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit, ujarnya.
Tahun ini, jika kita bisa menganalisis informasi akuntansi, tidak hanya ekuitas tetapi juga laba yang akan terpengaruh. Irfan mengatakan kepada wartawan, Minggu (12/5/2024) “Pertumbuhan dua digit.”
Untuk mencapai tujuan tersebut, Irfan mengatakan GIAA belum banyak melakukan implementasi. Namun dia enggan memberi penjelasan detail.
Sementara itu, anggaran opex juga akan digunakan untuk rencana penambahan armada baru sebanyak 8 pesawat pada tahun 2024.
“Modal kita tidak banyak, ada rencana menambah 8 maskapai lagi di OPEX karena biaya perjalanan,” ujarnya.
Terlihat, GIAA mengalami peningkatan pendapatan pada kuartal I 2024. GIAA mencatatkan pendapatan sebesar USD 711,98 juta. Pendapatan ini meningkat 18% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 602,99 juta dollar AS.
Akibat situasi tersebut, kerugian GIAA berkurang 21,10% menjadi 87,03 juta dollar AS. Padahal, pada kuartal I 2023, GIAA mengalami kerugian yang diatribusikan kepada pemilik aset dasar sebesar 110,04 juta dolar.
Sebelumnya, grup maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mencatat mengangkut 5,42 juta penumpang pada kuartal I 2024.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfania Putra menyatakan jumlah tersebut meningkat sekitar 19 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Rinciannya, sekitar 2,42 juta penumpang diangkut Garuda Indonesia. Sedangkan PT Citilink Indonesia, anak perusahaan GIAA, mengangkut 3 juta penumpang.
Selain itu, pada periode tersebut terjadi peningkatan trafik penumpang, lanjut Irfan, jumlah penumpang meningkat 47,59 persen menjadi 536.441 dibandingkan triwulan I 2023.
Peningkatan jumlah penumpang rute internasional merupakan pertanda menggembirakan dan menunjukkan pulihnya lalu lintas udara internasional pada tahun ini. Kata Irfan dalam keterangan resminya, Rabu (1/5/2024) “Hal tersebut akan terus kami tingkatkan dengan berbagai upaya. inisiatif untuk meningkatkan jumlah penerbangan untuk memenuhi pertumbuhan permintaan pasar.”
————-
Penafian: Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel