Bisnis.com, JAKARTA – Garuda Indonesia dinilai sulit mewujudkan mimpinya menjadikan Jakarta dan Bali sebagai hub atau hub penghubung penerbangan internasional Timur Tengah ke Eropa.

Pengamat penerbangan Gary Soyatman mengatakan Garuda Indonesia memiliki rute internasional, yakni Bandara Soekarno-Hatta (CGK) Tangerang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS) Bali.

Menurut dia, posisi kedua hub tersebut jauh dari pusat penerbangan internasional di Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok (Thailand) untuk penerbangan ke negara-negara Eropa, India, dan Timur Tengah. Dengan demikian, jangkauan yang lebih jauh memungkinkan jumlah bahan bakar yang dibawa lebih besar dibandingkan muatan pesawat kargo.

Alhasil, untuk tidak berhenti dari DPS ke Eropa sangat sulit, dan dari CGK juga cukup menantang, tulis Gary dalam cuitannya di media sosial X, dikutip Sabtu (07/06/2024).

Selain karena jarak ke Eropa, lokasi CGK dan DPS juga dinilai jauh untuk jalur ke Asia Utara. Sebaliknya untuk penerbangan ke Australia, kata dia, posisi CGK dan DPS cukup dekat dan menguntungkan, namun juga kompetitif.

Letak geografis yang lebih jauh untuk jalur ke negara barat, kata Gerry, menyebabkan CGK dan DPS menjadi bandara tujuan lain, bukan hub penghubung.

Namun, diakuinya, posisi Garuda Indonesia sebagai hub penghubung Australia-Eropa juga buruk. Pasalnya, sebagian besar potensi koneksi Australia ke Eropa dilayani oleh Singapore Airlines (SQ), Thai Airways (TG), Emirates (EK), Qatar Airways (QR) hanya dengan sekali transfer.

Namun, menurut Gary, keunggulan Garuda Indonesia adalah jumlah penerbangan domestiknya lebih banyak dibandingkan negara Asia lainnya. Alasan semakin banyaknya penerbangan internasional di Singapura karena Negeri Singa tersebut tidak memiliki penerbangan domestik.

Gary menambahkan, harga bahan bakar jet dan pajak bandara juga akan mempengaruhi daya saing maskapai penerbangan dan tujuannya.

“Bagi saya, lebih baik fokus pada peningkatan keuntungan maskapai dan peningkatan daya jual Indonesia di pasar pariwisata dunia.” Dengan itu, cepat atau lambat maskapai kita juga akan memperbanyak destinasi internasionalnya,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel