Bisnis.com, JAKARTA – Salim Group semakin mendalami bisnis jalan tol di Indonesia setelah mengakuisisi 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dimiliki oleh BUMN PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).
Diketahui, Jasa Marga telah menunjuk Salim Group sebagai mitra strategis dalam pengelolaan Tol Trans Jawa. Kemitraan tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat (CSPA) pada 28 Juni 2024 di Jakarta.
Kemitraan investasi ini dilakukan oleh anak perusahaan investasi Salim Group yakni Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) bersama Singapore Government Investment Singapore (GIC) sebagai mitra konsorsium.
Konsorsium GIC-MPTC terdiri dari PT Margautama Nusantara (MUN), PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS) dan Warrington Investment Pte. Ltd.
Sebagai informasi, MUN merupakan anak perusahaan PT Nusantara Infrastruktur Tbk. (META), mayoritas dimiliki oleh Salim Group. Di sisi lain, Warrington Investment merupakan anak perusahaan GIC Ventures yang berkantor pusat di Singapura.
Direktur Utama Margautama Nusantara Danny Hassan mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari strategi META untuk memperkuat posisinya sebagai swasta terbesar di sektor jalan tol Indonesia.
“Kemitraan investasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perseroan untuk menjadi pemimpin di sektor infrastruktur jalan tol,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (1/7/2024).
Dia menyatakan, investasi ini akan meningkatkan kekuatan portofolio perseroan di sektor jalan tol. Selain itu, perusahaan akan memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan sekaligus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
“Ini menjadi bukti nyata bahwa kami sebagai perusahaan swasta nasional berkomitmen terhadap pengembangan industri pembayaran di Indonesia. Perseroan juga berkomitmen untuk berinvestasi hingga Rp40 triliun di berbagai proyek strategis di tahun-tahun mendatang,” kata Danni.
Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan Jasa Marga dan Chief Executive Officer Nixon Sitorus mengatakan perseroan berniat menjual 6,2 miliar lembar saham propertinya di JTT kepada Salim Group dan konsorsium GIC sebagai mitra strategis.
Nixon mengatakan, penyelesaian penjualan saham Jasa Marga di PT JTT kepada calon mitra strategis akan diselesaikan kemudian dan bergantung pada pemenuhan seluruh syarat dan ketentuan PPJB untuk masing-masing saham.
Selain itu, dalam rangkaian transaksi saham PPJB, PT JTT dan MPTIS juga menandatangani Syarat-syarat Perjanjian Partisipasi (PPSB). Nantinya, JTT akan memberikan 1,2 miliar saham portofolio kepada MPTIS.
“Setelah selesainya kepemilikan saham PPJB dan PPSB, perseroan akan memegang 65% saham PT JTT dan calon mitra strategis 35%, dan perseroan akan tetap menjadi pengendali tunggal PT JTT,” kata Nixon.
Sebagai referensi, Tol Trans Jawa sepanjang 676 kilometer telah menghubungkan beberapa wilayah strategis Indonesia dengan total 13 tol, antara lain Jakarta-Chikampek; Jakarta-Chicampek II meningkat; dan Palimanan-Kansi.
Jalan Tol selanjutnya adalah Tol Batang – Semarang; Bagian Semarang A, B, C; Semarang-Solo; Solo-Ngavi; Ngavi-Kertosono-Kediri; Surabaya-Mojokerto; Surabaya-Gempol; Gempol-Pasuruan; Gempol-Pandaan dan Pandaan-Malang.
————————————-
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA