Bisnis.com, Jakarta – Manajer Investasi (MI) PT BNI Asset Management (BNI AM) menargetkan masuk dalam 5 besar manajer investasi dengan aset kelolaan (AUM) terbesar di Indonesia pada akhir tahun 2024.

Chief Operating Officer BNI AM Ade Usrianiah Hingga April 2024, total dana kelolaan perseroan mencapai Rp 25,94 triliun dengan unit penyertaan sebanyak 24,88 miliar unit.

Sementara itu, BNI AM menargetkan aset kelolaan mencapai Rp34 triliun pada akhir tahun 2024.

“Saat ini kita berada di peringkat 7 berdasarkan nilai AUM, namun ke depan kita berharap bisa mencapai peringkat 5 di akhir tahun,” kata Ade saat dihubungi di Jakarta, Senin (20/05/2024).

Meski demikian, mereka mengakui banyak tantangan dalam mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah strategi diversifikasi portofolio reksa dana. Hingga saat ini, BNI AM fokus pada produk reksa dana perdagangan indeks dan pendapatan tetap.

“PR-nya kadang harus dicek apakah strategi kita sudah tepat atau belum. Karena kalau dilihat indeks reksa dananya masih futures, tapi fixed income sepertinya ada kontraknya,” ujarnya.

Menurut dia, kontrak pada reksa dana pendapatan tetap tidak lepas dari dampak pasar obligasi yang diliputi ketidakpastian mengenai waktu penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Sementara itu, The Fed tetap mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25%-5,5%.

Sementara itu, saat ini terdapat 8 reksa dana indeks yang tergabung dalam keluarga indeks BNI AM, yaitu Reksa Dana Indeks IDX30 BNI-AM (BNI30), Reksa Dana Indeks BNI-AM Grovth30 (BNI30G), Reksa Dana Indeks BNI-AM Sri-Kehati Kelas R1 Reksa Dana, Reksa Dana BNI-AM Indeks IDKS Dividen Tinggi20, Reksa Dana BNI-AM PEFINDO i-Grade Indeks Kelas R1.

Berikutnya, Reksa Dana Indeks Pertumbuhan Syariah BNI-AM IDKS-PEFINDO Prime Bank Kelas R1, Reksa Dana Indeks Pertumbuhan Syariah BNI-AM, dan Reksa Dana Obligasi Jangka Pendek BNI-AM Kelas R1.

Sementara aset kelolaan BNI AM mengalami penurunan sebesar 5,82 persen year-on-year (III) menjadi Rp25,94 triliun pada April 2024 dibandingkan Rp27,54 triliun pada April 2023.

Sedangkan AUM BNI AM April 2024 turun 11,08% dibandingkan Januari 2024 menjadi Rp 29,17 triliun.

“Kalau kita lihat sekarang pasti ada penurunan, tapi kita harapkan bisa mencapai target Rp 34 triliun. Tapi Oktober akan kembali, karena Mei akan dijual,” tutupnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel