Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Lo Kheng Hong menyebut perbankan dan komoditas menjadi dua sektor saham favoritnya.

Menurut Bapak Lo Kheng Hong, saham perbankan sangat menguntungkan dengan nilai yang dinilai relatif murah. Pak Lo, begitu ia disapa, mengaku memiliki dua saham bank swasta terbesar dalam portofolionya. 

“Jadi, saya suka perbankan. “Kalau melihat website bank swasta terbesar kedua dan ketiga, ada nama saya,” ujarnya dalam acara BNI Investor Daily Summit, Selasa (8/10/2024).

Kedua saham yang dimaksud adalah PT OCBC NISP Tbk. (NISP) dan PT CIMB Niaga Tbk. (BNGA). Berdasarkan situs resmi masing-masing perusahaan, Pak Lo tercatat memegang 0,53% NISP dan 10% BNGA. 

Sementara itu, investor yang akrab disapa Warren Buffet-nya Indonesia ini mengatakan sektor komoditas masih memiliki keuntungan besar, nilai wajar, dan memberikan dividen jumbo kepada pemegang saham. 

“Kalau lihat salah satu perusahaan batu bara, saya di sana sebagai salah satu pemegang saham terbesar. Ada perusahaan komoditas lain, saya pegang nomor 7 dan BlackRock nomor 8,” ujarnya.

Kedua saham yang dimaksud adalah PT ABM Investama Tbk. (ABMM) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS). Lo tercatat memiliki 5,35% saham ABMM dan 0,80% saham PGAS, lebih tinggi dibandingkan kepemilikan BlackRock sebesar 0,72%. 

Dalam kesempatan yang sama, Bapak Ly Ketong menjelaskan alasan terjadinya akumulasi saham PGAS yang terjadi pada semester kedua tahun ini. Lo tercatat menambah 44,78 juta saham pada Agustus 2024 menjadi 194,76 juta saham atau setara 0,80%. 

Selain valuasi perusahaan yang masih murah, Pak Lo menyoroti pertumbuhan laba PGAS yang positif. Perseroan diketahui mencatatkan laba bersih tahun berjalan terkait unit induk sebesar US$186,6 juta pada semester I/2024.

“Ini perusahaan yang bagus, perusahaan hebat dengan keuntungan besar sebesar $186,6 juta,” katanya.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan semua pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel