Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis perekonomian Indonesia akan tetap stabil di tengah besarnya ketidakpastian global saat ini.
Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap sehat pada kuartal kedua tahun 2024, melanjutkan pertumbuhan yang kuat pada kuartal pertama tahun 2024.
Seperti diketahui, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 6,25% pada rapat Dewan Pengurus (RDG) Mei 2024.
Pada RDG bulan lalu, BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari 6% dalam upaya mendukung stabilitas nilai tukar rupee dan menjaga inflasi dalam kisaran sasaran 1,5%. -3,5%. %.
Perry memperkirakan kinerja permintaan dan investasi dalam negeri akan tetap kuat pada kuartal II-2024 sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi.
Perkembangan terkini menunjukkan aktivitas perekonomian pada triwulan II-2024 masih tetap positif, tercermin dari positifnya sejumlah indikator konsumsi rumah tangga dan investasi seperti indeks kepercayaan konsumen, indeks penjualan riil, dan indeks manajer pembelian manufaktur (PMI). ,” ujarnya. Diakses pada Jumat (24/5/2024).
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2024 tercatat sebesar 5,11% secara tahunan, dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04%.
Pertumbuhan ini ditopang oleh permintaan domestik. Konsumsi masyarakat dan masyarakat juga membaik akibat dampak positif libur nasional terkait Pemilu 2024 dan Hari Besar Keagamaan Nasional.
Selain itu, Perry mengatakan angka investasi tumbuh dengan baik, terutama mendukung investasi konstruksi seiring dengan terus berlanjutnya pembangunan infrastruktur.
Di sisi lain, kinerja ekspor Indonesia cenderung melambat sejalan dengan lemahnya permintaan dari mitra dagang utama.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, BI optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 akan berada pada kisaran 4,7%-5,5%.
“BI terus memperkuat sinergi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui stimulus kebijakan makroprudensial yang berkelanjutan dan stimulus fiskal pemerintah,” jelasnya.
Dari sisi suku bunga kebijakan, BI menilai kenaikan suku bunga acuan pada Mei 2024 cukup untuk mendukung stabilitas rupee dan mengendalikan inflasi impor.
“Kami menilai kenaikan BI-Rate sebesar 25 basis poin pada bulan lalu sudah cukup untuk terus menarik modal asing dan cukup untuk menstabilkan dan memperkuat rupee serta mendukung target inflasi 1,5%-3,5%,” jelasnya. Perry. .
Ia juga mengatakan, penilaian BI terhadap risiko terhadap stabilitas perekonomian kini lebih baik dibandingkan penilaian BI terhadap GDR bulan lalu.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kata Perry, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran BI akan terus berorientasi pada pertumbuhan.
“Kebijakan makroprudensial yang longgar terus merangsang kredit/pembiayaan perbankan bagi dunia usaha dan rumah tangga,” kata Perry.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA