Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) akan menggunakan kas internal untuk membiayai transaksi pembelian 91,99% saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM) dari Top Global Limited (TGL).
Sekretaris Perusahaan BSDE Ricardo Arief Dharmawan mengatakan, selesainya rencana pengambilalihan SMDN bergantung pada terpenuhinya syarat-syarat yang tertuang dalam perjanjian jual beli saham bersyarat oleh para pihak.
Sedangkan nilai transaksi ditentukan berdasarkan kesediaan penjual dan pembeli secara arm’s length yang disepakati setelah dilakukan perundingan antara BSDE sebagai pembeli dan TGL sebagai penjual.
Selain itu, nilai kesepakatan juga memperhitungkan nilai kepemilikan saham penjual di SMDM, harga pasar terbuka SMDM, dan hasil uji tuntas.
Sumber dana pembelian saham SMDM akan menggunakan kas perseroan, jelasnya dalam keterangan di Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (12/8/2024).
Per 31 Maret 2024, BSDE memiliki kas dan setara kas sebesar Rp9,7 triliun.
Berdasarkan dokumen yang dirilis Sinar Mas Land Group, nilai transaksi pengambilalihan 4,39 miliar saham SMDM mencapai S$195,2 juta atau setara Rp 2,36 triliun.
Berdasarkan Perjanjian Bersyarat (CSPA), BSDE sebagai pembeli akan menyelesaikan pembayaran kepada Top Global Limited (TGL) sebagai penjual dalam dua tahap.
Sebagai informasi, TGL merupakan perusahaan investasi real estate di Singapura yang masih terafiliasi dengan keluarga Sinar Mas. Sedangkan SMDM merupakan emiten sektor real estate yang terdaftar di BEI sejak 12 Oktober 1995 dengan kapitalisasi Rp 1,75 triliun.
“Setelah rencana akuisisi selesai, pembeli akan membayar penjual secara tunai sebesar S$102,5 juta,” kata Sinar Mass Land dalam keterangannya dikutip Rabu (7/8/2024).
Sedangkan sisanya sebesar S$92,69 juta akan dibayarkan BSDE secara tunai paling lambat 12 bulan setelah selesai atau tanggal lain yang disepakati antara perseroan dan TGL.
Berdasarkan laporan keuangan BSDE triwulan I/2024, aset tersebut memiliki kas keluar sebesar Rp9,7 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp10,76 triliun.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya, dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan langkah pembelian SMDM ini sejalan dengan strategi perseroan untuk meningkatkan cadangan lahan di lokasi strategis, mendiversifikasi keberadaan geografis, dan penetrasi pasar.
“Setelah rencana pengambilalihan selesai, perseroan sebagai pengendali baru SMDM akan melakukan penawaran tender wajib sesuai instruksi POJK No.9/2018 untuk membeli sisa saham SMDM,” kata Harmawan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel