Bisnis.com, Jakarta – Universitas Gadjah Mada Anciens Fammi (KAGAMA) menilai percepatan transisi energi Tanah Air menghadapi banyak tantangan yang harus diatasi oleh pemerintahan baru.​

Hal ini akan berujung pada seminar bertajuk “Masa Depan Transisi Energi di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Komunitas KAGAMA PERSMA dan Bisnis Indonesia pada Minggu (27 Oktober 2024).​

Deputy General Manager I PP Kagama Budi Karya Sumadi mengatakan, banyak proyek elektrifikasi sebagai bagian dari upaya transisi energi, namun masih sulit beroperasi secara maksimal.​

“Tapi sejujurnya tidak mudah untuk merealisasikan dan menyepakati rencana DEN yang disusun secara matang,” kata Budi usai pelantikan Kagama Persma di Hotel Aryaduta Jakarta, Minggu (27 Oktober 2024).

Budi yang menjabat anggota Dewan Energi Nasional (DEN) selama delapan tahun terakhir menyebutkan rencana seperti retrofit sepeda motor listrik dan penggunaan kendaraan listrik (EV).​

Menurutnya, peralihan ke sepeda motor listrik hanyalah upaya kecil menuju masa depan energi Indonesia. Meski terkesan kecil, namun tidak dapat dipungkiri bahwa transportasi, termasuk sepeda motor, menyumbang 60% konsumsi energi negara.​

“Saya sudah menjadi anggota DEN selama delapan tahun terakhir dan upaya ESDM, Universitas dan banyak orang penting serta nasehatnya menjadikan mereka luar biasa,” ujarnya.

Budi, mantan Menteri Perhubungan (2019-2024), juga menilai penggunaan kendaraan listrik masih rendah. Bahkan, pemerintah menganjurkan penggunaan kendaraan listrik.​

“Tidak semua departemen mau pakai, kalaupun departemen punya pendanaan negara, mereka bisa menyewanya. Tapi tidak ada komitmen, jadi saya sarankan kalau ada rekan-rekan yang bisa, polisi tentang transisi energinya nanti seperti apa. , ” jelasnya.

Budi mengatakan dalam hal ini, demi masa depan transisi energi Indonesia, implementasinya dapat didorong secara simultan dan berbagai konsep yang telah diajukan dapat direalisasikan.​

“Saya sarankan kita fokus saja, tapi ke depan kita harus ambisius, tepat, dan fokus karena kalau mereka menyadarinya, ini akan menjadi contoh,” imbuhnya.​

Pada kesempatan yang sama, Presiden Kagama mengatakan diskusi mengenai transisi energi harus terus berlanjut karena ini merupakan kunci dari krisis iklim menuju dekarbonisasi.​

“Pemerintah juga menaruh perhatian terhadap ketahanan energi dan isu-isu lainnya. Oleh karena itu penting bagi masyarakat kita untuk berkontribusi dalam diskusi transisi energi sehingga bersama-sama kita dapat mulai menetapkan tujuan untuk mencapainya,” tutupnya.​

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel