Bisnis.com, JAKARTA – Rupee melemah hingga Rp 16.191 per dolar pada perdagangan akhir pekan Jumat (19/7/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah ke Rp16.191 per dolar AS atau 0,22%. Sedangkan indeks dolar menguat 0,17% mencapai 104.060.

Sejumlah mata uang regional Asia lainnya bergerak berbeda terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,05% dan rupee India menguat 0,01%.

Sementara itu, baht Thailand melemah 0,34%, ringgit Malaysia 0,38%, yuan China 0,07%, peso Filipina 0,15%, dan won 0,38%.

Chief Profit Officer Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan optimisme terhadap penurunan suku bunga di AS semakin meningkat, dan menurut CME Fedwatch, para trader mempunyai peluang lebih dari 90% bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan September. .

Di sisi lain, Bank Sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga kebijakannya sebesar 4,25 persen pada pertemuannya pada bulan Juli 2024, dan Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bahwa keputusan untuk menurunkan suku bunga kebijakan pada bulan September terbuka untuk tahun 2024. , menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2024.

Ibrahim juga menjelaskan bahwa laporan media minggu ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan pembatasan perdagangan yang lebih ketat terhadap Tiongkok, khususnya di sektor teknologi dan chip negara tersebut.

“Laporan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang dagang baru antara Beijing dan Washington, mengingat hubungan dagang keduanya sudah tegang,” ujarnya dalam harian riset, Jumat (19/7/2024).

Dari dalam negeri, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong peningkatan kinerja perdagangan pada semester II/2024. Salah satunya adalah memperkuat transformasi struktur ekspor ke arah peningkatan ekspor produk manufaktur, memperluas pasar ekspor di ASEAN, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) yang belum tuntas.

Kemudian peningkatan ekspor dengan fokus utama penurunan tarif, memberikan perhatian khusus pada negara-negara yang berperan sebagai pusat regional, memperkuat peran perwakilan perdagangan luar negeri dan digitalisasi perdagangan.

Oleh karena itu, Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan Senin pekan depan, rupiah akan berubah namun turun pada kisaran Rp 16.180 – Rp 16.240 per dolar AS. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA