Bisnis.com, Jakarta — Bumiputera Joint Life Insurance (AJB) akan menerima dividen sekitar Rp 1,1 miliar dari perusahaan reasuransi PT Maskapai Reinsurance Indonesia Tbk. atau Marinir. 

Perusahaan berkode saham MREI ini memutuskan membagikan dividen senilai Rp7,7 triliun untuk tahun buku 2023. Sedangkan AJB Bumiputera menguasai 14,84% atau 76,8 juta saham Marein. 

Sekretaris Perusahaan AJB Bumiputera 1912 Heri Dharmawansyah mengatakan, dividen tersebut akan digunakan untuk operasional perusahaan. 

Soal dividen MREI, perseroan akan menggunakannya untuk operasional, kata Herry kepada Bisnis, Rabu (3/7/2024). 

Meski mengambil dividen, Heri memastikan divestasi saham MREI tetap mengikuti rencana restrukturisasi keuangan (RKP) perseroan. Namun, dia tidak merinci waktu pasti pelepasannya. 

Namun yang pasti pelepasan saham tersebut akan dilakukan mengingat tindakan tersebut tidak akan menimbulkan kerugian bagi perseroan. Hal ini akan terus terjadi selama harga saham tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. 

Sedangkan modal saham AJB Bumiputera mencapai Rp 92,58 miliar pada Mei 2024. Angka tersebut menurun dibandingkan Rp 108,03 miliar pada April 2024.

Berdasarkan perhitungan bisnis, saham MREI menyumbang 89,6% terhadap total saham AJB Bumiputera. Saham MREI ditutup pada level 1.080 per saham pada akhir Mei 2024. Dengan kepemilikan 76,8 juta lembar saham, kepemilikan AJB Bumiputera di MREI mencapai Rp 82,96 miliar. 

Rencana pengalihan saham MREI diungkap AJB Bumiputera 1912 tahun lalu. Bagus Erawan yang saat itu menjabat Juru Bicara Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJB Bumiputera menjelaskan, alasan utama perseroan menarik saham tersebut karena MREI belum membayarkan dividen kepada AJB Bumiputera selama tiga hingga empat tahun terakhir. . .

Bagus menambahkan, saham MREI yang dimiliki AJB Bumiputera tidak memberikan keuntungan finansial dalam kondisi seperti ini. Oleh karena itu, lebih baik melepas sahamnya, ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/2/2023).  

Tak hanya saham, AJB Bumiputera juga berencana melakukan divestasi sejumlah properti yang dimilikinya, antara lain Hotel Bumi Surabaya, Tanah TB Simatupang, Gedung Patungan Wisma dan Tanah Setiabudi, serta properti dalam penyelesaian.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel