admin
Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJB) belum memenuhi target rencana restrukturisasi keuangan (RPK) perseroan yang menurut OJK tidak akan ditentang pada Juli 2024.
Direktur Eksekutif Penjaminan, Penjaminan, dan Pengawasan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomijono mengatakan, ada empat inisiatif strategis terkait RPK perseroan. Pertama, rencana pembayaran klaim yang belum dilunasi, dimana telah dibayarkan sebesar Rp319,53 miliar hingga akhir Agustus 2024.
“Namun RPK sampai akhir tahun sebesar 2,8 triliun rupiah,” kata Ogi dalam konferensi pers hasil penilaian dan kebijakan sektor jasa keuangan OJK RDKB September 2024, Selasa (09/01/2024).
Kedua, konversi aset tetap menjadi aset produktif finansial, menurut OJK, baru mencapai target sebesar 181 miliar rupiah. Ketiga, meski AJB Bumiputera sudah menjual premi baru dengan penerimaan premi mencapai Rp 285,3 miliar, namun targetnya belum tercapai.
Ogi melanjutkan, empat rencana reorganisasi dan rasionalisasi sumber daya manusia (SDM) AJB Bumiputera sudah berjalan namun masih belum memenuhi harapan yang tertuang dalam RPK. “Jadi kami masih dalam proses menyiapkan instrumen kebijakan regulasi,” tambah Ogi.
Ogi menegaskan, regulator telah meminta AJB Bumiputera mengambil langkah tambahan untuk mencapai target dan berkomitmen mengambil tindakan sesuai RPK yang telah disusun.
Terakhir, Ogi menyampaikan persoalan pemenuhan hak pekerja AJB Bumiputera agar terlaksana sesuai aturan ketenagakerjaan.
Dia memastikan OJK akan mengawal penyelesaian tersebut dengan merujuk pada keseluruhan skema restrukturisasi keuangan yang tertuang dalam revisi RPK AJB Bumiputera yang mendapat pernyataan tidak keberatan.
OJK meyakini keberhasilan restrukturisasi AJB Bumiputera sangat bergantung pada manajemen dan seluruh pegawai AJB Bumiputera, khususnya dalam pelaksanaan rencana restrukturisasi keuangan yang telah mendapat pernyataan tidak keberatan dari OJK,” Ogi. dikatakan.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA
