Bisnis.com, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kepada Joko Widodo (Jokowi) bahwa status quo perdagangan internasional sedang beralih dari China ke Amerika Serikat (AS).​

Airlangga mengatakan akan terjadi perubahan perdagangan pada tahun 2024, ASEAN kemungkinan akan lebih banyak berdagang dengan AS dibandingkan dengan Tiongkok.​

“Perlu dicatat bahwa perdagangan Tiongkok-AS mengalami perubahan. Perdagangan ASEAN pada kuartal ini lebih banyak dengan AS dibandingkan dengan Tiongkok,” katanya, Jumat (2024). rantai pasok,” ujarnya pada Konferensi Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional 2024 pada 14 Juni.​

Bahkan, ia menyayangkan Indonesia tidak mengambil manfaat dari situasi ini.​

Pasalnya, Indonesia belum menandatangani perjanjian perdagangan bebas (FTA).

Jika FTA mengurangi salah satu unsur biaya ekspor yaitu bea masuk negara tujuan yang merupakan negara mitra FTA.​

“Tanpa FTA pun tetap Vietnam, Thailand, dan negara-negara ASEAN lainnya yang diuntungkan. Jadi kita bersiap untuk berdagang dengan Amerika Serikat,” lanjut Ilangga.​

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga April 2024, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat tercatat mengalami peningkatan sebesar 1,75% secara year-on-year atau year-on-year (YoY).

Indeks ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan 1,57% pada April tahun lalu.​

Di sisi lain, ekspor ke Tiongkok justru tumbuh melambat, yakni sebesar 4,28% (year-on-year). Angka ini lebih rendah dibandingkan kenaikan 4,62% ​​pada April tahun lalu.​

Namun perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat mencatat surplus terbesar kedua setelah perdagangan Indonesia dengan India.​

Pada April 2024, Amerika Serikat mempertahankan surplus perdagangan sebesar $1,09 miliar. Hasil ini melampaui surplus $914 juta yang dicatat Amerika Serikat pada bulan April tahun lalu.​

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel