Bisnis.com, Jakarta — Pendapatan finansial PT AIA dari investasi sebesar Rp 3,21 triliun pada tahun 2023. Angka tersebut meningkat 217,5% tahun ke tahun (year-on-year) menjadi Rp 1,01 triliun pada tahun 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Mengutip laporan keuangan AIA yang dimuat Harian Bisnis Indonesia, Rabu (29/5/2024), peningkatan hasil investasi perseroan meningkatkan total pendapatan pada 2023 hingga mencapai Rp 13,03 triliun. Angka tersebut naik 52,47% YoY dibandingkan Rp 12,38 pada tahun 2022. 

Pendapatan premi sendiri perseroan turun 12,76% y-o-y menjadi Rp9,87 triliun pada tahun 2023 dari Rp11,3 triliun pada tahun 2022. 

Meski pendapatan mengalami penurunan, namun pengeluaran meningkat 17,31% menjadi Rp 11,2 triliun pada tahun 2023 dari Rp 9,6 triliun. Akibatnya, laba setelah pajak turun 20,7% year-on-year menjadi Rp 1,55 triliun pada tahun 2023. Pada tahun 2022, laba setelah pajak perseroan mencapai Rp 1,96 triliun. 

Dari sisi ekuitas, ekuitas perseroan mencapai Rp8,66 triliun, turun dari 9,03% year-on-year menjadi 9,03% pada tahun 2022 menjadi Rp9,52 triliun.

Sedangkan total coverage liabilitas mencapai Rp 33,85 triliun pada tahun 2023. Rasio utang turun 6,39% dibandingkan Rp 36,1 triliun pada tahun 2022. 

AIA mencatatkan total laba sebesar Rp917,59 miliar pada tahun 2023, pulih dari total kerugian sebesar Rp710 miliar pada tahun lalu. 

Tingkat kesehatan keuangan perseroan dilihat dari Risk Based Capital (RBC) mencapai 434%, lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yakni 570%. Tingkat RBC perseroan masih berada di atas batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 120%.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel