Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah (Menko) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pemerintah akan mulai menerapkan manajemen risiko pembangunan nasional di sektor infrastruktur secara ketat.

Hal itu disampaikan AHY pada Senin (11/11/2024) pada Forum Penerapan Manajemen Risiko Pembangunan yang diselenggarakan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (FDA) di Sanur Bali.

Semangat tersebut merupakan kelanjutan dari apa yang ditekankan dan diharapkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk pembangunan ke depan yang terarah, ujarnya dalam akun Instagram resminya, seperti dikutip Senin (11/11/2024).

Selain itu, AHY menegaskan, pembangunan infrastruktur tidak boleh terlalu membebani APBN. Ia juga menekankan, pembangunan infrastruktur harus optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Pembangunan infrastruktur harus berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, yang pada akhirnya mengarah pada Indonesia yang lebih progresif,” tegasnya.

Terkait manajemen risiko, AHY juga menjelaskan, pihaknya juga dihadapkan pada trilema pembangunan infrastruktur – trilema fokus, manfaat, dan keberlanjutan.

AHY menyoroti pembangunan infrastruktur saat ini menghadapi tantangan dan perbaikan dalam pembangunan infrastruktur, seperti pengadaan lahan, integrasi dan perencanaan data, pembiayaan yang belum optimal, kualitas pembangunan, aksesibilitas dan pemerataan.

Untuk itu diperlukan pembangunan infrastruktur yang konsisten dan terukur dengan perencanaan yang matang, peningkatan kualitas pengelolaan pemerintahan, serta penerapan dan penyusunan regulasi pelaksanaan Manajemen Risiko Pembangunan Nasional (MPRN) mulai dari tingkat strategis hingga operasional, jelas AHY.

Terakhir, AHY juga menegaskan, hal ini mencegah kebocoran tidak hanya pada pembiayaan tapi juga efisiensi.

“Hal ini dapat dicapai melalui tata kelola yang baik dan kerja sama yang baik antara Pusat dan daerah dengan tetap berpegang pada aturan dan pedoman terkait,” tutupnya.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel