Business.com, JAKARTA – Perkembangan hostel di Kalimantan Timur, Ibu Kota Negara Indonesia (IKN), pun menjadi bisnis yang dilirik para pemasok. IKN berniat mengucurkan dana investasi hingga triliunan untuk percepatan proyek properti.
Yaitu PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), dan PT Internal Development Tbk (DILD) yang sedang melakukan percepatan proyek investasi di IKN
Di bidang usaha, Direktur Pengembangan Bisnis Pakuwon Group, Ivy Wong mengatakan pihaknya tengah menyiapkan lahan dan lelang untuk segera melaksanakan proyek IKN.
Ivy mengatakan pada Selasa (13/8/2024) “Lahan dan tender sedang kami siapkan, rencananya dua tahun akan selesai.
Secara total, nilai investasi yang dilakukan PWON untuk pembangunan superblock di IKN dilaporkan mencapai Rp 5 triliun. Namun penyaluran dananya akan dilakukan secara bertahap.
Hal itu dilakukan sembari menunggu perkembangan dan populasi IKN bertambah sebelum Ivy mengatakan pihaknya akan mengalokasikan dana sekitar Rp 615 miliar untuk proyek tahap pertama.
Dia mengatakan, total sebagian proyek tersebut sebesar Rp 5 triliun, seluruhnya menggunakan dana internal.
Tahap pertama, Pakwon akan membangun hotel dengan 295 kamar, kata Ivy sambil memberikan sedikit gambaran. PWON berencana membangun kompleks besar dengan mal, kondominium, dan tiga hotel.
Situs yang dikelola PWON ini memiliki luas 7,2 hektar (ha) di Kawasan Poros Kebangsaan dan berada di depan monumen ‘Titik Nol’.
Proyek Pakuwon Nusantara akan membangun Four Points by Sheraton Hotel yang bekerja sama dengan Marriott International Group. Disusul mall, pembangunan Tribute Portfolio Hotel by Marriott, Westin Hotel, dan Ballroom.
Ciputra sedang menyelesaikan studi kelayakan
Terpisah, Direktur PT Siputra Development Tbk (CTRA) Harun Hazadi buka suara soal pengembangan proyek perseroan di IKN
Haroon mengatakan, studi kelayakan (feasibility study/FS) proyek 10 rumah susun (Rusun) di IKN telah selesai. Dokumen kelayakan saat ini tengah dikaji oleh Otoritas Ibu Kota Indonesia (OIKN).
CTRA, kata Haroon, bisa ditunjuk sebagai pengembang proyek setelah studi kelayakan disetujui OIKN.
Haroon menambahkan, setelah lelang selesai, penataan peletakan batu pertama atau peletakan batu pertama bisa segera dilakukan.
Berbicara kepada Bisnis, Selasa (13/8/2024), Haroon mengatakan kini tahap perawatan desain yang sudah dilakukan dua kali harus diselesaikan.
Ia berharap landasan proyek ini dapat segera diletakkan sesuai metode kajian.
Rencananya CTRA akan membangun 10 tower rusun di IKN melalui skema Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya investasi Rp3,5 triliun.
Selain itu, CTRA juga bertanggung jawab atas pembangunan IKN di Kawasan Inti Pemerintahan Pusat (KIPP). Sebab, proyek CTRA di IKN dikabarkan berada di luar Ring 2 atau KIPP
Sedangkan struktur proyek CTRA di IKN berbentuk departemen gabungan yang dipadukan dengan konsep MICE (meeting, Promotion, Meeting and Exhibition).
Sebelumnya, Ciputra merencanakan pengembangan awal kompleks IKN akan dilakukan di lahan seluas 300 hektare. Namun pada tahap pertama, pihaknya memutuskan fokus menggarap lahan seluas 150 hektare.
Rencananya pembangunan proyek tersebut akan dimulai dengan pembangunan infrastruktur dalam jangka waktu pembangunan 1-2 tahun
Sementara itu, pembangunan hotel, akomodasi, dan fasilitas lainnya diharapkan selesai dalam waktu 3 tahun setelah pembangunan layanan dasar.
Memulai 3 proyek Interland
Kemajuan besar telah dicapai oleh properti andalan Low Keng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) Pada Senin (12/8/2024), Inteliland meluncurkan tiga proyek investasi di IKN.
Secara spesifik, tiga proyek besar yang akan dibangun antara lain Grand Wiz Nusantara, kompleks mixed-use seluas 0,72 hektar dengan fasilitas hotel, serviced apartemen, pusat perbelanjaan, pusat perbelanjaan olah raga dan kuliner. Minum habis
Kedua, pembangunan Nusantara Quarter, sebuah Transit-Oriented Development (TOD) di atas lahan seluas 6,7 hektar, akan memadukan kawasan residensial, perkantoran, dan komersial dengan transportasi umum.
Ketiga, pembangunan Royal Nusantara Golf Resort and Residence, kawasan hunian seluas 200 hektar dengan lapangan golf internasional yang menawarkan akomodasi eksklusif dengan akses terpadu transportasi umum dan ruang hijau.
Theresia Rustandi, Presiden Direktur PT Inti Collaboration Nusantara, pengembang proyek Inteliland di IKN, menjelaskan tiga proyek perseroan akan dikembangkan dengan bantuan PT Adiwarna Harpon Nusantara.
Selain itu, perusahaan juga menjalin kemitraan dengan Pty Abdel Noosa, pengembang properti internasional di Tiongkok dan CAMC Engineering Co., Ltd., yang bergerak di bidang konstruksi, teknik, dan manajemen proyek.
Theresia mengatakan perseroan akan menggunakan dana investasi sebesar Rp3,8 triliun untuk mengembangkan ketiga proyek di IKN Nusantara tersebut.
Senin (12/8/2024), Theresia yang menjabat sebagai Business Secretary DILD mengatakan, Rp3,8 triliun untuk tiga proyek yang akan kami kerjakan untuk Intiland saja.
Menurutnya, Interland akan membangun Grand Whiz Nusantara terlebih dahulu karena proyek tersebut memiliki kebutuhan yang mendesak. Selain itu, Theresia juga mengatakan proyek TOD juga sangat dibutuhkan dan minat investor untuk membeli rumah di kawasan golf juga sangat tinggi.
Dia mengatakan perseroan masih dalam proses membangun ketiga proyek tersebut. Hal ini diharapkan menjadi kenyataan setelah 2 tahun ke depan
Langkah tiga pemasok yang memperluas usahanya di IKN pun menarik perhatian pelaku pasar. Sejumlah sekuritas telah mengevaluasi dengan baik kemungkinan pemasok yang berinvestasi di proyek Archipelago Capital.
Senior Investment Information Mira Asset Nafan Aji Gusta mengatakan ada peluang peningkatan aktivitas dengan adanya kontrak baru dari beberapa produsen baru, dan penjualan proyek IKN juga berjalan perlahan.
“Itu ide yang bagus,” kata Nafan saat dihubungi Bisnis, Selasa (13/8/2024).
Selain itu, brand Bank Mudra Indonesia (BE) di akhir tahun 2024 akan menjadi sumber pemasok baru di masa depan, kata Nafan.
Ia mengatakan seiring dengan penurunan suku bunga, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) sektor properti akan meningkat.
Mira Asset ada penawaran Tambah untuk saham PWON dengan harga awal Rp 460 per saham dan harga kedua Rp 510 per saham. Saat ini level support PWON masing-masing berada di Rp 430 dan Rp 422 per saham.
Sedangkan Mira Asset merekomendasikan Weak Buy untuk saham CTRA dengan target harga pertama Rp 1.255 per saham, target harga kedua Rp 1.400 per saham, dan target harga ketiga Rp 1.460 per saham.
Saat ini level support diperkirakan Rp 1.190 per saham dan Rp 1.160 per saham.
Di sisi lain, Mira Asset merekomendasikan untuk memegang saham DILD Direkomendasikan dengan target harga Rp 192 per saham
Dengan bermodalkan tiga dolar, Kiwum Securitas Indonesia (KSI) juga melakukan evaluasi terhadap peluang finansial dan kinerja pemasok yang berinvestasi di IKN. Namun, pertumbuhan ini akan menjadi signifikan seiring berjalannya waktu
“Untuk kinerja perusahaan saham, kami memperkirakan investor dapat mengambil tindakan positif yang akan berdampak pada pertumbuhan harga saham, namun kami juga perlu melihat strategi pemasok untuk mencapai tujuannya,” ujarnya Analis Kiwum Securitas. . Rosalinda tidak membicarakan bisnis
Kiwoom merekomendasikan BUY untuk DILD dengan target harga Rp 190 per saham, BUY untuk CTRA dengan perkiraan harga Rp 1.365 per saham dan BUY untuk PWON dengan perkiraan harga Rp 480 per saham.
Penafian: Konten ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel