Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank digital mencatatkan peningkatan kinerja keuangan, salah satunya terkait peningkatan laba musim I/2024. Berikut daftar 8 bank digital teratas di Indonesia Juni 2024 berdasarkan keuntungan terbesar.

Ternyata, menurut statistik perbankan Indonesia yang dirilis Badan Jasa Keuangan (OJK), sektor tersebut telah meningkatkan keuntungan bank umum sebesar Rp 101,47 triliun pada Mei 2024.

Secara umum, peningkatan kinerja bank digital yang signifikan kerap dialami oleh bank-bank yang memiliki induk bank konvensional sehingga lebih efisien dalam biaya operasional dan pembiayaan, kata Trioksa Siahan, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).  

“Ekosistem perbankan [digital] terbentuk karena ada perusahaan induk seperti Bank Raya dan Biru,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (1/8/2024).  

Jika bank bisa melakukan efisiensi dengan baik, maka potensi keuntungannya lebih besar, ujarnya. Di sisi lain, perbankan juga perlu menjaga likuiditas yang dilakukan dengan menawarkan suku bunga simpanan yang lebih tinggi.  

Selain itu, dari sisi potensi ke depan, guna menjaga laju pertumbuhan keuntungan perbankan digital, kata Trioxa, diperlukan efisiensi dan antisipasi dalam menghadapi masih tumbuhnya suku bunga buruk, suku bunga tinggi, dan kondisi kredit buruk dimana masyarakat kekurangan daya beli. kekuatan. Sekarang dipulihkan 

Bank Digital PT Bank Indonesia Seabank Indonesia mencatatkan laba bersih Rp 159,95 miliar pada Q1/2024. Nilai tersebut meningkat 359,5% year-on-year (YoY) dari Rp34,81 miliar pada Q1/2023. 

Mengutip laporan keuangan perseroan, laba tersebut berasal dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp 2,1 triliun. Pendapatan bunga bersih turun 16,64% menjadi Rp3,01 triliun, sedangkan beban operasional lainnya juga turun 22,04% YoY menjadi Rp2,3 triliun.

Pada periode yang sama, aset SeaBank sebesar Rp31,25 triliun, meningkat 10,68% dibandingkan Desember 2023 dengan nilai USD 28,233 miliar. Kemudian dari sisi penggalangan modal, SeaBank mencatatkan pembiayaan pihak ketiga (DPK) senilai Rp 23,49 triliun. 

Dalam keterangan resminya, SeaBank menyebutkan jumlah nasabah pada musim I/2024 mencapai 13 juta nasabah. Manajemen juga menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 1,98%. 

CEO SeaBank Sasmaya Tuhulley dalam keterangan resmi, Rabu (7/8/2024) mengatakan, “Perusahaan menyatakan akan terus berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam meningkatkan pertumbuhan kredit.” 2. BCA bersifat digital 

Laba bersih Bank Digital BCA alias blu I/2024 sebesar Rp39,47 miliar, meningkat 723,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 4,79 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) meningkatkan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 82,87% dari Rp 239,44 miliar menjadi 437,87 miliar.  

Bank juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan berbasis pendapatan dan pendapatan lain-lain, masing-masing naik 256,43% dan 523,66% menjadi Rp 25,73 miliar dan Rp 11,86 miliar. 

Dari sisi profitabilitas, BCA Digital mencatatkan peningkatan ROE dari 0,24% menjadi 1,98% pada kuartal I/2024. Kemudian return on assets (ROA) Digital BCA berada di angka 0,74% sebelum angka 0,08%.

Sementara itu, tingkat margin bunga bersih (NIM) naik sebesar 168 basis poin (bps) menjadi 6,14% pada triwulan I/2024 dari 4,46% pada triwulan I/2023 sebelumnya. 

Kemudian dari sisi brokerage, BCA Digital Biru telah meraih total kredit sebesar Rp5,34 triliun pada Juni 2024, meningkat 36,11% dari sebelumnya Rp3,92 triliun pada Juni 2023. Alhasil, aset bank pun meningkat sebesar 18,23%. 14,7 triliun ke Rp sebelum Rp. 

Seiring dengan perbaikan kredit, total rasio kredit bermasalah (NPL) BCA Digital meningkat menjadi 1,5% dari 0,45%. Kemudian, NPL netto juga meningkat dari 0,19% menjadi 0,28%.

Terakhir dari sisi pendanaan, BCA Digital memperoleh dana pihak ketiga sebesar Rp10,535 triliun, meningkat 25,52% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp8,39 triliun. Sementara itu, tabungan berbiaya rendah atau current account saving account (CASA) meningkat 57,93% dari Rp2,7 triliun menjadi Rp4,28 triliun.

PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) laba bersih Rp 20 miliar, meningkat 115,9% dibandingkan periode yang sama periode I/2024.  

Total kredit Bank Raya meningkat 12,1% (IDY) atau Rp 6,8 triliun karena peningkatan laba. Peningkatan tersebut akan mendukung total aset Bank Raya mencapai Rp 13,1 triliun atau tumbuh 9,0%.   

Komitmen Bank Raya untuk terus memperkuat bisnis digital juga tercermin dari penerbitan kredit digital pada kuartal I 2024 yang mencapai Rp8,1 triliun atau meningkat 60,3%. . Rp 1,5 triliun.  

Pertumbuhan ini diimbangi dengan kualitas aset yang dimiliki. Pada saat yang sama, rasio NPL gross Bank Raya meningkat menjadi 4,14% dan rasio NPL net menjadi 1,80%.

Selain itu, dari sisi permodalan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Raya sebesar Rp8,7 triliun atau meningkat 5,7% (yoy).   

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subahia mengatakan pada kuartal II-2024, Bank Raya akan terus menunjukkan kinerja positif. 

“Untuk itu, kami akan terus menjajaki sektor-sektor ekonomi dan segmen usaha yang berpotensi mengembangkan bisnis digital kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25 Juli 2024).  

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel