Bisnis.com, Jakarta — Belakangan ini industri film dan hiburan terlihat sedang bergairah karena banyak produser yang meraup keuntungan positif di paruh pertama tahun 2024. Tak hanya itu, beberapa perusahaan manajemen film juga meraup untung besar.
Tren positif pada pendapatan beberapa emiten rumah produksi seperti PT Tripar Multivision Plus Tbk. ( RAAM ) dan MD Entertainment ( FILM ) juga didorong oleh peningkatan kunjungan teater pada paruh pertama tahun ini.
Situasi ini turut meningkatkan pendapatan emiten pengelola jaringan bioskop seperti CGV PT Graha Layar Prima (BLTZ) dan Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA).
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2024, BLTZ mencatatkan kinerja baik setelah mengubah kerugian Rp9,78 miliar menjadi keuntungan selama 6 bulan tahun ini.
Pendapatan yang diatribusikan kepada pemilik unit induk BLTZ mencapai Rp9,86 miliar pada Juni 2024, berbalik dari kerugian pada semester I/2023 sebesar Rp6,08 miliar.
Peningkatan kinerja ini seiring dengan penjualan BLTZ yang meningkat 15,27% year-on-year (YoY) dari Rp535,78 miliar menjadi Rp617,60 miliar.
Segmen bioskop menjadi kontributor terbesar dengan pendapatan mencapai Rp395,24 miliar atau lebih sebesar 18,20% YoY, sedangkan segmen makanan dan minuman menyumbang Rp190,77 miliar, event dan periklanan Rp31,48 miliar, serta segmen jasa perizinan dan manajemen Rp97 miliar. . 87 juta.
Sementara laba bersih CNMA naik tajam hingga Rp389 miliar pada semester I 2024.
CNMA membukukan pendapatan Rp 2,95 triliun pada semester I/2024. Pendapatan ini meningkat 21,78% dari sebelumnya sebesar Rp 2,42 triliun.
Pendapatan bioskop menyumbang Rp1,87 triliun, makanan dan minuman Rp980,4 miliar, iklan Rp32,8 miliar, platform digital Rp56,5 miliar, serta pendapatan event dan lainnya Rp14,01 miliar.
Pertumbuhan pendapatan CNMA juga meningkatkan biaya dan beban operasional perusahaan. Biaya dan beban operasional CNMA meningkat 15,34% menjadi Rp2,39 triliun dari sebelumnya Rp2,07 triliun.
Meski biaya dan pengeluaran meningkat, laba usaha CNMA masih meningkat selama paruh pertama tahun 2024. Laba usaha CNMA meningkat 64,02% menjadi Rp558,7 miliar dari sebelumnya Rp340,6 miliar secara year-on-year atau year-on-year (YoY).
Laba CNMA, dasar dan dilusian, juga meningkat menjadi Rp 4,67, dari Rp.
__________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel