Bisnis.com, JAKARTA – Asia Tenggara (Asean) akan menjadi kawasan penting bagi industri kripto global, seiring dengan semakin jelasnya adopsi di tengah kebutuhan masyarakat.
CMO PT Pintu Kemana Saja (PINTU) Timothius Martin menjelaskan Asean, termasuk Indonesia, berpeluang menjadi pusat pengembangan kasus penggunaan kripto tertentu, seperti layanan transfer uang antar negara, di industri perbankan berbasis blockchain.
“Saya melihat antusiasme dan minat yang besar untuk mempelajari pasar kripto di Asean yang memiliki banyak keunikan dan use case kripto yang dapat dikembangkan, seperti crypto remittance dan industri game,” jelasnya dalam diskusi Asian Exchange. Pembentukan kancah kripto global’ di Coinfest Asia 2024, dikutip Minggu (1/9/2024).
Sebagai informasi, Bank Indonesia mencatat remitansi 273.747 Tenaga Kerja Indonesia (PMI) hingga tahun 2023 sebanyak 14,22 miliar dollar AS atau setara 220,8 miliar rupiah.
Sedangkan jumlah player atau pemain game di Indonesia tercatat lebih dari 100 juta jiwa. Menurut Statista, pasar game di Indonesia bisa mencapai 550 miliar dolar AS pada tahun 2029 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata (CAGR) sebesar 8,45% per tahun.
Dukungan Indonesia terhadap iklim pengembangan kripto juga terbuka. Buktinya, jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 20 juta orang, dan nilai transaksi dalam enam bulan terakhir mencapai US$ 20 juta.
“Ini merupakan jumlah yang sangat besar yang disumbangkan oleh satu negara saja. Menurut saya, pasar kripto Indonesia bisa menjadi pusat kripto di Asia Tenggara dan dapat membentuk tren global dunia kripto saat ini dan di masa depan,” tambah Timo.
Dukungan regulasi yang bersahabat sehingga memungkinkan pengguna berinvestasi dengan aman terlihat dari berbagai regulasi yang dikeluarkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka (BAPPEBTI) selama ini.
Hal tersebut antara lain, peraturan yang mengakui aset kripto sebagai salah satu kategori komoditas yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka, aturan mengenai kisaran aset kripto yang boleh diperdagangkan, dan peluncuran Self-Regulatory Organization (SRO). ). ) ). ) lembaga yang diresmikan BAPPEBTI untuk memantau perdagangan para pelaku usaha kripto agar dapat dilakukan dengan aman dan transparan.
Kerangka peraturan BAPPEBTI yang jelas, serta dukungan infrastruktur dari berbagai mitra perbankan besar, membuat industri kripto dalam negeri dapat tumbuh dengan baik.
“Saya juga yakin adopsi cryptocurrency yang saat ini baru mencapai 7% dari total penduduk akan terus tumbuh karena potensinya masih sangat besar. Untuk mendukung hal tersebut, kami akan fokus pada edukasi pasar dalam negeri melalui upaya menyeluruh. -dalam- platform aplikasi kripto yang dapat digunakan untuk belajar mendalami dunia kripto,” jelasnya.
Misalnya, aplikasi PINTU berupaya mewakili perusahaan berbasis teknologi blockchain yang menyediakan fitur investasi kripto terlengkap di Indonesia.
Antara lain berfokus pada investor baru dan mencakup banyak fitur menarik seperti Earn Door, Limit Orders, dan Auto Dollar-Cost Average (DCA). Sementara itu, ada juga Pro Door dengan fitur-fitur canggih untuk trader Pro.
Terakhir, ada juga Web3 Door Wallet, dompet kripto yang memberikan kemudahan akses ke berbagai aset, seperti non-fungible token (NFT), berinteraksi dengan berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps), platform keuangan terdesentralisasi (DeFi), dan pertukaran- pertukaran terdesentralisasi (DEX).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel