Bisnis.com, Jakarta — PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance telah menerbitkan obligasi senilai total Rp2 triliun, antara lain Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap III 2024 senilai Rp1,6 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan V Adira Finance Tahap III 2024 senilai Rp400 miliar. Periode penawaran umum obligasi dan sukuk adalah 24-29 April 2024.
Direktur Adira Finance Silvanus Gani mengumumkan dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk akan digunakan untuk pembiayaan.
Kata Gani kepada Bisnis, Kamis (9/5/2024).
Terkait rencana penerbitan obligasi lanjutan, Gani mengatakan perseroan akan terus memantau kebutuhan bisnis saat ini dan kebutuhan pembiayaan ke depan.
Rekening bank tetap penting bagi Adira Finance, ujarnya. Bank Indonesia (BI) menaikkan rasio menjadi 6,25% tidak akan mempengaruhi rekening bank, katanya.
“Adira masih menggunakan dana melalui joint venture financing (JF) dengan Bank Danamon untuk pembayaran sekitar 50%,” kata Gani.
Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap III 2023 terdiri dari tiga seri yaitu Seri A yang memberikan bunga sebesar Rp1,07 triliun dengan tingkat bunga 6,40% per tahun. Seri ini berdurasi 370 hari sejak tanggal terbit.
Kemudian Seri B diterbitkan Rp391 miliar dengan tingkat bunga 6,55% per tahun. Durasi seri adalah 36 bulan sejak tanggal publikasi. Seri C kami akan menerbitkan obligasi senilai total Rp129,3 miliar dengan tingkat bunga 6,65% dan jangka waktu kontrak 60 bulan.
Sedangkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan V Adira Finance Tahap III Tahun 2024 memiliki tiga seri yaitu Seri A dengan harga penerbitan Rp338,9 miliar dengan bagi hasil dihitung berdasarkan rasio rasio Sukuk.
Rasionya adalah 53,33% dari bagi hasil dengan rasio pembayaran dividen sebesar 6,40% per tahun. Sedangkan Sukuk Mudharabah berjangka waktu 370 hari sejak tanggal diterbitkan.
Setelah itu, Seri B dengan kontrak Rp 39 miliar dengan pendapatan bagi hasil termasuk saldo peserta sukuk, rasionya 54,58% dari pendapatan bagi hasil dengan imbal hasil dividen sebesar 6,55% per tahun. Jangka waktu Seri B adalah 36 bulan sejak tanggal penerbitan.
Terakhir, besaran sukuk seri C dengan bagi hasil sukuk yang dihitung berdasarkan proporsi pemegang sukuk adalah sebesar Rp 22 miliar, rasio bagi hasil sebesar 55,42% dengan indikator bagi hasil. Sama dengan 6,65% per tahun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel