Bisnis.com, JAKARTA – Entitas pertambangan batubara metalurgi Grup Adaro, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. ( ADMR ) membukukan laba bersih sebesar $248,76 juta pada 1H/2024, naik 52,14% secara YoY (YoY).

Sementara pendapatan usaha ADMR pada H1/2024 naik 30,94% menjadi $607,03 miliar. Presiden ADMR Cristian Ariano Rahmat mengatakan pendapatan usaha ADMR terdongkrak oleh peningkatan volume penjualan sebesar 43% menjadi 2,59 juta ton, meski terjadi penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 8%, seiring dengan anjloknya harga batubara metalurgi.

“Harga batu bara metalik berfluktuasi pada paruh pertama tahun 2024, namun kami tetap mencapai kinerja operasional yang memuaskan berkat eksekusi yang efisien, peningkatan produksi, dan perluasan penetrasi penjualan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (26/8/2024).

Sementara itu, beban pokok pendapatan 1/2024 naik 32% menjadi $277,1 juta, terutama disebabkan oleh peningkatan volume produksi dan penjualan. Sementara itu, biaya operasional turun 43% menjadi $20,6 juta pada Semester 1/2024.

ADMR melaporkan laba operasional sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar $329,5 juta pada Semester 1/2024, naik 40% dari tahun lalu.

Sesuai dengan rencana investasi perusahaan, belanja modal meningkat sebesar 233% dari tahun ke tahun menjadi $143,0 juta. Investasi terutama pada sarana dan prasarana untuk mendukung pertumbuhan volume.

Setelahnya, kegiatan konstruksi di PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) dilanjutkan dengan kemajuan pada smelter aluminium, area dermaga, dan area mess pekerja tetap.

ADMR memperoleh aset sebesar $1,61 miliar pada Semester 1/2024, naik 20% dari tahun lalu. Total liabilitas ADMR tercatat sebesar $325,2 juta, turun 44%.

Pada akhir Semester 1/2024, ADMR mencatatkan ekuitas sebesar $1,3 miliar, meningkat sebesar 69% karena peningkatan laba ditahan sebesar 91%. Arus kas ADMR dari operasi saat ini meningkat sebesar 151% menjadi $288,7 juta, terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan dari pelanggan seiring dengan peningkatan volume penjualan.

_______

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel