Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Energy Indonesia Tbk. ( ADRO ) mengatakan akan meningkatkan dividen tunai final hingga jumlah maksimum hingga $2,62 miliar. Selain itu, ADRO juga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk mengubah nama tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (EIB), ADRO menyatakan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 November 2024. RUPSLB akan membahas beberapa agenda. Salah satunya adalah persetujuan penggunaan sebagian sisa laba perseroan untuk dibagikan sebagai dividen tunai final.
“Perseroan bermaksud mengusulkan kepada pemegang saham untuk menyetujui penggunaan sebagian sisa laba pada 31 Desember 2023 sebagai tambahan dividen tunai final sebanyak-banyaknya $2,62 miliar,” kata manajemen ADRO (4) pada Senin. /11/2024).
Manajemen ADRO menyatakan bahwa mereka mempunyai saldo kas internal konsolidasi yang cukup untuk membagikan dividen tunai.
Pada tanggal 30 September 2024, ADRO memiliki saldo laba ditahan sebesar $5,93 miliar. Oleh karena itu, jumlah maksimumnya adalah sebesar 44,1% dari ADRO tanpa sisa pendapatan cadangan.
Namun, lanjutnya, dalam rangka pengelolaan dana kas internal dan arus kas ADRO yang efektif, tidak menutup kemungkinan ADRO juga akan menggunakan dana pihak ketiga dalam jangka pendek untuk membayar sebagian dividen tunai tersebut.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya dalam Keterbukaan Informasi tanggal 16 Oktober 2024, perseroan bermaksud untuk membagikan tambahan dividen tunai final agar para pemegang saham perseroan, sesuai pilihannya, dapat ikut serta dalam akuisisi sekitar PT Adaro Andalan Indonesia melalui pelaksanaan penawaran umum. program. Penawaran Pemegang Saham,” kata manajemen.
Selain menyetujui pembagian dividen, AGEA juga akan membahas perubahan nama perusahaan. Menurut manajemen, perubahan nama ini merupakan salah satu langkah perseroan untuk memperkenalkan identitas baru perseroan sebagai entitas induk yang lebih fokus pada bisnis ramah lingkungan.
ADRO juga akan fokus pada pengembangan proyek ramah lingkungan dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green setelah pemisahan pilar bisnis pertambangan batubara termal dan beberapa bisnis pendukung melalui penerapan PUPS.
Pada RUPS mendatang, ADRO akan membatasi jumlah pemegang saham yang akan berpartisipasi, yakni maksimal 50 pemegang saham.
Pemegang saham yang berhak ikut serta, baik secara fisik, elektronik, maupun diwakili dengan kuasa di AGEA, adalah nama pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 24 Oktober 2024 sampai dengan pukul 16:00 WIB.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel