Bisnis.com, Jakarta — Produsen batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menetapkan besaran dividen sebesar Rp 16.095 per dolar AS. Pada tingkat pembagian ini, investor akan mendapat total dividen sebesar Rp 6,43 triliun, termasuk jumlah pemegang saham di ADRO. 

ADRO membagikan saham senilai USD 400 juta atau Rp 6,43 triliun. ADRO menetapkan dividen final tahun anggaran 2023 dengan rata-rata kurs Bank Indonesia pada 29 Mei 2024 sebesar Rp 16.095 per dolar AS. 

Dengan demikian, total penerbitan saham perseroan dalam rupiah adalah Rp 6,43 triliun untuk 30,75 miliar lembar saham atau Rp 209,31 per saham, kata Sekretaris Bisnis ADRO Mahardika Putranto dalam laporannya, Rabu (29/5/2024). 

Seperti diketahui, ADRO akan membayar kepada pemegang saham pada 5 Juni 2024. Jika ditambah dengan dividen interim yang telah dibagikan ADRO, maka total dividen ADRO untuk tahun fiskal 2023 adalah $800 juta. 

Sebelumnya, Presiden ADRO Garibaldi ‘Boy’ Tohir mengatakan dividen ini merupakan bentuk terima kasih ADRO kepada pemegang sahamnya. 

Direktur Utama ADRO Garibaldi Tohir mengatakan pada Rabu (15/5/2024) “Kami mengucapkan terima kasih atas komitmen pemegang saham untuk memberikan kompensasi melalui dividen tunai secara berkala.”

Sementara itu, sebesar $841,43 juta atau 51,26 persen dari laba bersih ADRO pada tahun 2023 akan digunakan sebagai laba ditahan.

Sebelumnya, bagian nilai terbesar dibagikan oleh ADRO pada tahun fiskal 2022, yakni sebesar $1 miliar. Hasil dividen ADRO pada tahun itu sebesar 40,11 persen. 

Masing-masing pada tahun 2016 hingga 2021 ADRO membagikan dividen senilai US$101 juta, US$250,13 juta, US$200,23 juta, US$146,81 juta, dan US$650 juta.  

Sementara itu, sejak tahun 2008 secara keseluruhan, ADRO telah membayar dividen sekitar $3,9 miliar, dengan rasio pembayaran rata-rata sebesar 49 persen. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel