Bisnis.com, Jakarta – Kecerobohan dalam membagikan data pribadi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya pembobolan data. Banyak di antara kita yang mungkin secara tidak sengaja membagikan informasi pribadi, seperti nama, NIK KTP, atau nomor rekening bank, kepada pihak informal atau ilegal. Selain itu, mengunduh dan menginstal aplikasi jahat yang mengandung malware dalam format .APK dapat membuka pintu bagi peretas untuk mencuri data pribadi.
Tidak jarang korban pembobolan data dihubungi melalui WhatsApp, email, media sosial, SMS, atau panggilan telepon dan ditipu oleh pihak yang mengaku berasal dari otoritas publik. Mereka menggunakan taktik yang dapat diandalkan untuk mendapatkan informasi pribadi kami.
Kurangnya kewaspadaan dalam menentukan informasi mana yang resmi dan mana yang tidak menjadi akar permasalahan pembobolan data dan berujung pada penyalahgunaan data pribadi.
Untuk menghindari risiko tersebut, sebagai platform fintech lending terpercaya di Indonesia, AdaKami merasa perlu berbagi tips kepada masyarakat agar terhindar dari penyalahgunaan data pribadi. Apa yang dilakukan AdaKami juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Ada tip? 1. Jangan sembarangan membagikan informasi pribadi.
Salah satu langkah utama untuk melindungi informasi pribadi Anda adalah dengan tidak membagikan informasi penting seperti NIK KTP, nomor rekening bank, alamat lengkap, dll kepada orang lain atau platform tidak resmi. Hal ini dapat menyebabkan pihak yang tidak bertanggung jawab menyalahgunakan informasi Anda.
Selalu periksa keaslian dan keabsahan suatu platform atau orang sebelum memberikan informasi sensitif. Misalnya, pastikan website Anda memiliki sertifikat keamanan (https://). Selain itu, berhati-hatilah terhadap permintaan informasi pribadi melalui email, pesan teks, atau media sosial, terutama jika Anda merasa curiga.
Mengapa hal ini penting? Karena kehilangan informasi pribadi dapat digunakan untuk melakukan berbagai kejahatan, termasuk pencurian identitas, penipuan, dan akses tidak sah ke rekening bank. Dengan tidak membagikan informasi pribadi Anda secara tidak sengaja, Anda mengambil tindakan pencegahan penting untuk mencegah penyalahgunaan informasi Anda. 2. Gunakan aplikasi resmi dan terverifikasi
Unduh semua aplikasi, termasuk aplikasi fintech pinjaman, hanya dari sumber resmi seperti Google Play Store atau App Store. Aplikasi resmi dan terverifikasi biasanya terjamin keamanannya.
Penting untuk menggunakan aplikasi dari sumber resmi, karena aplikasi tidak resmi, terutama yang tersedia dalam format .APK dari situs yang tidak dikenal, dapat terinfeksi malware. Malware ini dapat mencuri informasi pribadi Anda atau merusak perangkat Anda. Selain itu, aplikasi dari sumber resmi biasanya menjalani proses pemeriksaan dan pemantauan keamanan yang ketat oleh platform distribusi aplikasi.
Jika Anda mempunyai pertanyaan mengenai pengajuan Anda, harap pastikan bahwa aplikasi Anda telah terdaftar dan diawasi oleh otoritas yang berwenang, seperti aplikasi Fintech pinjaman yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia. Ini adalah langkah penting untuk menggunakan aplikasi ini dengan aman dan melindungi informasi pribadi Anda. Hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak diketahui atau mencurigakan dan selalu utamakan keamanan data pribadi Anda. 3. Verifikasikan identitas kontak yang Anda hubungi
Jika Anda menerima pesan atau panggilan yang mengaku dari agensi resmi seperti AdaKami, selalu verifikasi identitas kontak terlebih dahulu. Penipuan sering kali melibatkan peniruan identitas organisasi tepercaya untuk mencuri informasi pribadi.
Langkah pertama adalah menghubungi customer service resmi masing-masing pihak. Misalnya, jika Anda menerima pesan dari seseorang yang mengaku dari AdaKami, cari dan hubungi nomor hotline resmi AdaKami 15000-77 untuk memverifikasi keaslian pesan atau telepon tersebut. Sebelum melakukan pemeriksaan ini, pastikan Anda tidak memberikan informasi pribadi Anda kepada orang lain.
Jangan mudah mempercayai pesan atau panggilan telepon yang meminta informasi pribadi tanpa verifikasi yang tepat. Waspadai tanda-tanda penipuan, seperti bahasa yang mendesak atau permintaan informasi pribadi. Badan publik biasanya tidak meminta informasi sensitif melalui SMS atau panggilan telepon tanpa melalui proses pemeriksaan menyeluruh. 4. Perbarui dan lindungi perangkat Anda
Selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi pada perangkat Anda untuk melindungi dari kerentanan keamanan. Pembaruan perangkat lunak sering kali mencakup perbaikan untuk menutup lubang keamanan yang dapat dieksploitasi oleh peretas. Oleh karena itu, memastikan perangkat Anda selalu menjalankan sistem operasi dan aplikasi versi terbaru merupakan langkah penting dalam melindungi data pribadi Anda.
Selain itu, gunakan software antivirus yang dapat mendeteksi dan mencegah malware. Perangkat lunak antivirus yang baik memberikan lapisan perlindungan ekstra dengan memantau dan memblokir aktivitas mencurigakan di perangkat Anda. Pilih perangkat lunak antivirus yang andal dan perbarui definisi virus secara berkala untuk mendeteksi ancaman terbaru.
Lindungi perangkat Anda dengan kata sandi yang kuat dan unik. Hindari penggunaan kata sandi yang mudah ditebak, seperti “123456” atau “kata sandi”. Untuk membuat kata sandi yang kuat, gunakan huruf besar dan kecil, angka, dan simbol.
Selain itu, aktifkan fitur keamanan tambahan seperti otentikasi dua faktor (2FA). Fitur ini memberikan lapisan keamanan ekstra dengan mewajibkan verifikasi tambahan selain kata sandi Anda, seperti kode yang dikirimkan ke ponsel Anda. 5. Hati-hati terhadap penipuan phishing
Penipuan phishing sering kali dilakukan melalui email, SMS, atau media sosial dari sumber terpercaya. Pesan phishing biasanya berisi tautan atau lampiran yang dapat mencuri informasi pribadi.
Penipuan ini dirancang dengan cermat agar terlihat seperti pesan resmi dari bank, perusahaan teknologi, dan institusi lainnya, sehingga sulit dibedakan dari pesan yang sah.
Jangan membuka tautan atau lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Harap periksa alamat email pengirim dengan hati-hati untuk memastikan alamat tersebut sah. Misalnya, penipu menggunakan alamat yang terlihat seperti alamat asli untuk mengelabui korbannya, jadi waspadalah terhadap ejaan atau domain yang meragukan. Selain itu, jangan memberikan informasi pribadi atau keuangan secara langsung melalui email atau pesan yang belum dikonfirmasi.
Penting juga untuk melindungi diri Anda dari penipuan phishing. Silakan periksa tautannya sebelum mengklik. Arahkan kursor ke tautan (tanpa mengeklik) untuk melihat URL sebenarnya. Jika URL terlihat mencurigakan atau tidak cocok dengan domain resmi, jangan klik link tersebut. Gunakan filter spam. Untuk memfilter email phishing, aktifkan filter spam email Anda. Instal perangkat lunak keamanan. Perangkat lunak antivirus dan perangkat lunak keamanan lainnya dapat membantu mendeteksi dan memblokir situs phishing. Berhati-hatilah terhadap permintaan mendesak. Penipu sering kali menggunakan taktik tergesa-gesa untuk memaksa korbannya bertindak cepat tanpa berpikir panjang. Harap selalu meluangkan waktu untuk meninjau informasi.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA