Bisnis.com, Jakarta – Stockbit Sekuritas mengungkapkan peningkatan risiko pada saham-saham yang terpilih masuk indeks FTSE, seperti PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) dimiliki oleh Prajogo Pangestu dan PT Mastersystem Infotama Tbk. (MSTI).

Analis investasi Stockbit Arvin Linardi menyoroti risiko saham otak Prazogo Pangestu dan saham MSTI tidak masuk dalam indeks FTSE. Pasalnya, manajemen FTSE mempunyai kewenangan untuk membatalkan pemasukan saham.

“Penting untuk dicatat bahwa setiap perubahan pada komponen indeks di atas dapat direvisi oleh FTSE hingga penutupan bursa pada 7 Juni 2024. Kedepannya, FTSE akan mengadakan rebalancing berikutnya pada 23 Agustus 2024.” diumumkan dan tanggal efektifnya 23 September 2024,” tegasnya, Senin (27 Mei 2024).

Sekadar informasi, FTSE Russell telah mengumumkan penyeimbangan kembali Indeks Seri Ekuitas Global FTSE, termasuk BREN. Namun perubahan ini berlaku mulai akhir pekan Jumat 21 Juni 2024 dan Senin 24 Juni 2024.

Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell Group adalah lembaga keuangan Inggris yang mengkhususkan diri dalam menyediakan indeks untuk referensi pasar keuangan global.

Saham-saham yang masuk dalam benchmark FTSE dinilai memiliki fundamental yang kuat dan likuiditas yang baik. Oleh karena itu, saham-saham yang termasuk dalam indeks FTSE kemungkinan besar akan menjadi pertimbangan investor, terutama investor asing.

Marley, sekretaris perusahaan BREN, mengatakan pihaknya menyambut baik masuknya BREN ke dalam Indeks Saham Global FTSE. Tentu saja hal ini merupakan bentuk kepercayaan pasar terhadap strategi bisnis jangka panjang BREN yang siap mendukung transisi energi menuju net zero.

“Kami juga melihat masuknya BREN ke dalam indeks ini karena pasar mengapresiasi tindakan lebih luas yang diambil BREN, seperti penambahan pembangkit listrik tenaga angin untuk mendiversifikasi portofolio panas bumi,” jelasnya, Sabtu (24). /Mei 2024).

Namun Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dimiliki oleh Prazogo Pangestu pada Senin (27 Mei 2024).

Bursa mengumumkan nilai kumulatif saham BREN meningkat signifikan dan BEI memandang perlu untuk menghentikan sementara perdagangan saham BREN sebagai langkah pengamanan bagi investor.

Brain share telah disuspensi di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi pertama perdagangan tanggal 27 Mei 2024 hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut dari bursa, demikian bunyi pernyataan bursa.

Ini bukan kali pertama Brain Share ditangguhkan perdagangannya di bursa pada bulan ini. Sebelumnya, pada Senin (5 Juni 2024) bursa kembali membuka lock perdagangan saham BREN yang sempat disuspensi pada Jumat (5 Maret 2024).

—————-

Disclaimer: Berita ini tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual saham apa pun. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.