Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal masuk melalui instrumen Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI) berhasil mendorong nilai tukar rupiah stabil di level Rp15.300 terhadap dolar AS setelah beberapa bulan. Kemudian. Turun hingga Rp 17.000. 

Direktur BI Perry Vargio menjelaskan bank sentral masih berupaya menjaga stabilitas rupiah melalui intervensi spot, domestic non-deliverable forward (DNDF) dan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder, serta SRBI. 

“Kami mengirimkan SRBI yang dibeli asing selama ini sejak diterbitkan sebesar Rp246,08 triliun, mendukung aliran tersebut. Jadi juga mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (18/9). /2024) ).  

Perry menilai nilai tukar rupiah yang saat ini stabil dan terlihat menguat merupakan buah dari kesabaran Bank Indonesia dalam menjaga BI rate di level 6,25 persen mulai Mei 2024. 

“Dengan langkah-langkah yang kita lakukan selama ini, termasuk penerbitan SRBI, alhamdulillah rupee menguat di kisaran Rp 15.300-15.400,” jelasnya. 

Sedangkan nilai tukar rupiah September 2024 (sampai 17/09/2024) menguat menjadi Rp 15.330 atau 0,78% dibandingkan keadaan akhir Agustus 2024.

Apresiasi rupee tercatat lebih tinggi dibandingkan mata uang regional seperti won Korea dan rupee India yang masing-masing terapresiasi 0,32% dan 0,13%. 

Dengan perkembangan tersebut, rupee pun menguat 0,40% dibandingkan level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dinamika mata uang regional seperti Rupee India dan Won Korea yang masing-masing melemah 0,66% dan 3,41%. 

Ke depan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus menguat karena imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih baik, serta komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian.  

Untuk itu, optimalisasi seluruh instrumen kebijakan moneter akan terus dilakukan, termasuk penguatan strategi operasi moneter market-promoting dengan mengoptimalkan instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, guna memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran modal asing dan mendukungnya. penguatan. dari nilai tukar rupee.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel