Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat peningkatan transaksi perbankan digital mulai September 2024, diiringi penurunan penggunaan kartu ATM alias debit pada periode yang sama.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan transaksi perbankan digital hingga bulan kesembilan tahun ini mencapai 5.666,28 juta transaksi, tumbuh year-on-year sebesar 34,43% (dari satu tahun ke tahun berikutnya). Transaksi uang elektronik (UE) juga meningkat 29,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan total 4.001,11 juta transaksi. 

“Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan III tahun 2024 terus tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal,” ujarnya saat konferensi pers hasil rapat Dewan Gubernur (RDG ). ) SAYA. Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Sebaliknya, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/debit mengalami penurunan sebesar 8,59% year-on-year menjadi 1.738,53 juta transaksi pada September 2024. 

Sementara itu, BI mencatat transaksi Quick Response Indonesian Standard alias QRIS terus tumbuh pesat sebesar 209,61 persen year-on-year. Jumlah pengguna metode pembayaran ini mencapai 53,3 juta orang, sedangkan jumlah pembelinya mencapai 34,23 juta orang.

Transaksi kartu kredit juga ditemukan tumbuh dua digit, tepatnya sebesar 14,84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah transaksi yang tercatat mencapai 116,97 juta.

Stabilitas sistem pembayaran terus terjaga didukung oleh perbaikan struktur dan ketahanan infrastruktur, lanjut Perry.

Menurut dia, dari sisi infrastruktur, kesiapan dan keandalan sistem pembayaran Bank Indonesia (SPBI) masih terjaga dengan baik.

Sementara dari sisi struktur industri, interkoneksi sistem pembayaran dan perluasan ekosistem ekonomi digital keuangan (EKD) diperkirakan akan terus meningkat.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel