Bisnis.com, Jakarta — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimis terhadap prospek asuransi unit link di tengah antisipasi rebound indeks harga saham gabungan (IHSG) pada semester II-2024. Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif AAJI, mengatakan peningkatan imbal hasil terutama terjadi pada saham unit dan mixed link.

“Prospek obligasi unit tentu bagus, terutama pada paruh kedua tahun 2024, IHSG diperkirakan akan rebound dan tumbuh. Return unit dan ekuitas campuran diperkirakan akan meningkat,” kata Togar. Bisnis, Kamis (4/7/2024) .

Togar menambahkan, minat terhadap obligasi dan surat berharga negara (SBN) juga masih tinggi karena adanya kenaikan suku bunga acuan sehingga menghasilkan imbal hasil yang positif dari pendapatan unit obligasi. Meski pendapatan premi unit link turun, asuransi unit link masih menjadi pilihan bagi sebagian orang, terbukti dengan rekor premi baru unit link.

“Bagi sebagian masyarakat yang paham tentang investasi, tertarik untuk membeli unit link,” imbuhnya.

Untuk meningkatkan pendapatan dari premi unit link, Togar menyarankan agar pelaku asuransi jiwa mengedukasi masyarakat umum mengenai produk unit link. Selain itu, pemasar juga harus mempelajari cara menjual unit link sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang Produk Link Investasi (PAYDI).

AAJI juga berencana menyelenggarakan webinar khusus bagi pemegang polis atau calon pemegang polis dalam format tanya jawab untuk meningkatkan pengetahuan mengenai keterkaitan entitas. “Masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai polis asuransi jiwanya dapat bertanya terlebih dahulu melalui media sosial AAJI. Pertanyaan-pertanyaan ini akan dibahas nanti di webinar,” kata Togar.

Data AAJI triwulan I 2024 menunjukkan premi unit turun 16% year-on-year dari Rp 22,98 triliun menjadi Rp 19,22 triliun pada triwulan I 2023.

Berbeda dengan kinerja premi, kinerja investasi asuransi unit link sepanjang semester I 2024 masih cukup menggembirakan. Berdasarkan data PT Infovesta Utama (Infovesta), kinerja unit fixed income link meningkat 0,09%, unit mixed link meningkat 0,43%, unit equity link naik 1,02%, dan unit money market link naik 0,36%.

Menariknya, rata-rata kinerja obligasi unit pasar modal menjadi yang tertinggi meski IHSG anjlok 2,88% pada H1/2024. Hal ini menunjukkan kinerja asuransi unit link berhasil mengungguli IHSG. Kinerja obligasi unit ekuitas yang kuat didukung oleh investasi dalam mata uang dolar AS.

PFI Mega Life USD Global Equity Opportunity Fund memberikan return sebesar 6,45%, diikuti oleh Smartwealth Dollar Equity World Opportunity Fund sebesar 6,42% dan PRUlink US Dollar Global Tech Equity Fund sebesar 6,33%.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel