Bisnis.com, Jakarta – PT Honda Prospect Motor (HPM) memantau dampak rencana pembatalan Pertalite terhadap pembelian mobil, khususnya kendaraan low-end atau kelas bawah.

PT Pertamina (Persero) sebagai pemasok bahan bakar mengusulkan pengalihan subsidi Pertalite untuk menjaga harga Pertamal Green. Pertamina hanya akan menjual tiga produk bahan bakar, Pertamax 92, Pertamax 95 (campuran etanol 8%) dan Pertamax Turbo.

Pada saat yang sama, segmen mobil ramah lingkungan berbiaya rendah atau LCGC sangat terkait dengan pembeli mobil pertama kali atau first-time car buyer. Bahan bakar perlite juga menjadi favorit di kalangan pengguna ini.

Manajer penjualan, pemasaran, dan layanan purna jual Honda Prospect Motor Yussak Billy mengatakan, sesuai regulasi saat ini, kendaraan LCGC harus menggunakan RON 92.

Aturan ini diatur dalam Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Kendaraan Baru Kategori M, N, dan O. ?

Pasal 3 ayat (2) mengatur bahwa batas maksimum bahan pencemar atau bahan yang dikeluarkan langsung dari pipa knalpot kendaraan minimal RON 91.

Berdasarkan hal itu, ia yakin pengguna mobil Honda, termasuk Brio berperingkat LCGC, tidak akan kesulitan beradaptasi.

“Kami akan terus menyediakan produk hemat energi dan ramah lingkungan berdasarkan kebutuhan dan regulasi Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (6 Februari 2024).

Sebelumnya, Billie mengatakan rencana pemerintah membatasi bahan bakar perlite dapat mempengaruhi preferensi konsumen untuk membeli mobil hybrid. ?

Teknologi hybrid yang tergolong canggih dan hemat bahan bakar bisa memacu minat konsumen untuk beralih ke jenis mesin pembakaran internal (ICE), ujarnya.

“Kendaraan hemat bahan bakar saat ini menggunakan teknologi LCGC dan hybrid,” jelasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA