Bisnis.com, Jakarta – PT Autopedia Sukses Lestari TBK. (ASLC) menargetkan menambah sedikitnya 18 showroom Caroline.id baru pada tahun ini.
Autopedia President Success Lestari menjelaskan, akan ditambah 10 cabang pada akhir tahun 2023. Perusahaan fokus pada bisnis lelang (JBA), penjualan mobil bekas (Caroline.id) dan dealer mobil (MotoGadai). Dalam meningkatkan penjualan mobil bekas.
Caroline.id merupakan salah satu unit bisnis penyumbang modal utama ASLC. Oleh karena itu, ekspansi Caroline.id diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan ASLC secara signifikan, ”ujarnya dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu (1/6/2024).
Melihat kondisi pasar yang masih menjanjikan, ASLC berharap perseroan bisa meraih pertumbuhan pendapatan dan laba dua digit pada tahun ini dengan membuka cabang baru Caroline.id. Harapan tersebut semakin diperkuat dengan kinerja perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun.
Menurutnya, berdasarkan manfaat ekosistem bisnis yang terintegrasi untuk menjalankan bisnis yang terus berkembang, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan dua digit untuk JBA dan Caroline.id pada tahun ini.
Perseroan berharap bisnis baru KPR dengan merek Motogadai yang dimulai pada semester II 2023 juga akan memberikan kontribusi tambahan terhadap pendapatan perseroan.
Namun, dalam jangka pendek fokus utama perusahaan bersama Motogadai adalah peningkatan kinerja.
Tahun lalu, ASLC mampu meraih total pendapatan sebesar Rp682,4 miliar, meningkat 42,2% dari tahun 2022 yang sebesar Rp479,9 miliar. Sedangkan laba bersih meningkat 700% dari Rp3,3 miliar menjadi Rp26,7 miliar pada tahun 2023.
Sedangkan untuk tahun ini, ASLC juga mencatatkan kinerja yang baik di kuartal pertama. Total pendapatan tercatat sebesar Rp 183,3 miliar, meningkat 37,4% dibandingkan kuartal yang sama tahun 2023. Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 16,9 miliar pada periode Januari-Maret, meningkat 655,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. sebesar Rp 2,2 miliar.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh model bisnis yang matang dan kedepannya akan fokus pada perluasan cabang di wilayah strategis.
Sementara menurut Analis Riset Mirae Asset, Abyan Habib Yuntoharjo, industri mobil bekas akan terus tumbuh seiring dengan terus menurunnya jumlah pembelian mobil baru. Proyeksi ini didasarkan pada angka keuangan mobil yang secara bertahap akan tumbuh hingga lebih dari 10% mulai akhir tahun 2023 hingga awal tahun ini, meskipun penjualan mobil baru, khususnya mobil penumpang, akan mengalami penurunan.
“Ekosistem masing-masing pelaku industri mobil bekas dapat menunjang operasionalnya, sehingga semakin komprehensif pelayanan suatu perusahaan maka semakin mendukung operasional perusahaan tersebut,” ujarnya.
_______
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA