Business.com, Jakarta – Pemerintah aktif mendorong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah melalui program Tabungan Perumahan Rakyat (TPERA).
Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat Melalui aturan tersebut, MBR dijanjikan bisa mengajukan KPR dalam waktu 12 bulan setelah menjadi peserta TAPERA.
Setelah itu, ada berbagai situasi baik dan buruk, karena bagian masyarakat tersebut berpotensi menyumbang kredit macet atau non-performing loan (NPL).
Akibatnya, terdapat kekhawatiran apakah program ini akan mengakibatkan krisis mata uang di pasar properti, seperti yang terjadi pada tahun 2008.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Prasarana dan Keuangan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR menyatakan hal tersebut diperkirakan tidak akan terjadi.
Ini jangan sampai terjadi, [tidak seperti krisis mata uang tahun 2008], ujarnya saat bertemu di Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Itu karena kinerja Terry berada di bawah pengawasan ketat, Harry bersikeras.
Menurut dia, program tapering ini akan diawasi secara berkala oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, penghimpunan dana iuran peserta tapering juga akan diparkir pada wahana investasi terpercaya yang memiliki rating tinggi.
Sehingga diharapkan hal serupa tidak terjadi
Dia berkata, “Anda lihat sendiri bahwa keuntungannya kecil karena kami ingin aman, tapi menurut pendapat saya, jika kami ingin tetap di rumah, kami dapat memasukkan, investasi kembali di sektor swasta.”
Seperti kita ketahui bersama, krisis perbankan tahun 2008 yang terjadi di Amerika dan Eropa mungkin belum hilang dari ingatan masyarakat.
Berdasarkan catatan dunia usaha, krisis keuangan tahun 2008 ditandai dengan subprime mortgage atau KPR yang memiliki profil risiko lebih tinggi.
Kredit macet di sektor properti kemudian meningkat dan menimbulkan efek domino yang sangat besar
Perusahaan raksasa yang bangkrut saat itu adalah Lehman Brothers
Runtuhnya bank investasi terbesar keempat AS yang berusia 158 tahun dan perusahaan-perusahaan lain berarti dampak negatifnya menyebar dengan cepat.
Bahkan, Amerika Serikat mencatat kebangkrutan Lehman Brothers merupakan yang terbesar dalam sejarah negaranya.
Bank ini memiliki total utang sebesar $613 miliar dan aset sebesar $639 miliar. Perusahaan yang mengalami penurunan terbesar lainnya adalah WorldCom Inc dengan aset $126 miliar dan Enron Corp dengan aset $81 miliar.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel