Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Prajogo Pangestu sektor jasa pertambangan, PT Petrosea Tbk. (PTRO) memiliki fasilitas pinjaman dari Bank BCA (BBCA) sebesar US$410 juta dan Rp.
Chief Investment Officer Petrosea Kartika Hendrawan mengatakan PTRO telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada tanggal 29 Mei 2024. Fasilitas kredit tersebut meliputi fasilitas kredit investasi sebesar US$240 juta dan Rp1,3 triliun, serta fasilitas modal kerja sebesar US$170 juta.
Fasilitas ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan, penguatan modal kerja, dan refinancing financing dari perbankan, kata Kartika dalam keterangan resmi, Kamis (5/5/2024).
Kartika menjelaskan PTRO fokus pada peningkatan kinerja operasional melalui peningkatan skala produksi dan penambahan kontrak baru di sektor EPC dan pertambangan, dengan tetap menjaga struktur permodalan yang berkelanjutan, termasuk belanja modal yang prudent dan pemanfaatan aset yang optimal.
Seluruh sasaran kinerja operasional dan keuangan PTRO didukung oleh budaya keamanan, keselamatan, dan kesehatan lingkungan (K3L) yang kuat melalui penerapan target nihil kecelakaan, keunggulan operasional dan perbaikan berkelanjutan, serta faktor manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik sebagai tulang punggung. bisnis yang berkelanjutan.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, PTRO akan memproduksi batu bara sebanyak 1,19 juta ton pada tahun 2024.
Manajemen menyebutkan sesuai RKAB 2024, jumlah produksi batu bara yang disetujui pada 2024 maksimal 1,19 juta ton. Kemudian tahun 2025 maksimal 1,19 juta ton, dan tahun 2026 maksimal juga 1,19 juta ton.
Emiten yang menjadi anak perusahaan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) berencana untuk mengintegrasikan operasi penambangannya melalui kemitraan dengan PTRO. Anak perusahaan CUAN akan menggunakan jasa pertambangan yang disediakan oleh PTRO untuk membangun dan/atau mengoperasikan tambang.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel