Bisnis.com, JAKARTA – Penumpang pesawat menjadi lebih berhati-hati setelah Kepala Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat mengatakan produsen pesawat Boeing masih memiliki “jalan panjang” dalam mengatasi masalah keselamatan.

Menurut Reuters, pejabat FAA sedang mempersiapkan implementasi rencana perusahaan untuk mengatasi masalah standar keselamatan penanganan. Pada akhir Februari, Administrator FAA Mike Whitaker memberi Boeing waktu 90 hari untuk mengembangkan rencana komprehensif guna mengatasi “masalah pengendalian kualitas sistemik” dan melarang perusahaan tersebut memperluas produksi 737 MAX. Itu berarti Boeing harus mengajukan proposal yang kuat minggu depan untuk menyesuaikan standar produksi dengan pertimbangan keselamatan.

Perintah FAA dikeluarkan setelah salah satu panel pintu lepas selama penerbangan pesawat 737 MAX 9 baru Alaska Airlines.

Meningkatnya kekhawatiran mengenai perjalanan udara telah membuat beberapa pelancong bertanya-tanya apakah asuransi perjalanan mereka akan memungkinkan mereka untuk mengganti maskapai penerbangan yang mereka gunakan setelah adanya peringatan resmi dari regulator. Pakar asuransi penerbangan Arman Jufri menjelaskan, ketakutan penumpang tidak dijamin oleh asuransi.

Arman menjelaskan, asuransi penerbangan didasarkan pada prinsip insiden, artinya harus ada kejadian nyata yang melibatkan penumpang untuk dapat melakukan klaim. “Jadi kalau saya khawatir, saya tidak melihat adanya perlindungan [permintaan refund tiket perjalanan] atau refund [lainnya],” ujarnya.

Lebih lanjut, Arman menjelaskan meskipun laporan Federal Aviation Administration (FAA) menemukan bahwa perjalanan pesawat Boeing masih panjang untuk memulihkan standar keselamatan, hal ini tidak berdampak langsung pada perlindungan asuransi penumpang. Perlindungan asuransi penerbangan mencakup berbagai risiko, termasuk cedera tubuh dan kerusakan properti pihak ketiga, tanggung jawab bagi mereka yang menolak terbang, dan risiko pihak ketiga yang timbul dari perang, pembajakan, dan terorisme. Uji terbang, feri, dan demonstrasi juga diasuransikan.

“Dalam hal pemberitaan mengenai suatu penerbangan menimbulkan risiko, maka pertanggungannya termasuk dalam asuransi pertanggungjawaban produk penerbangan, termasuk penarikan produk. Ini biasanya menimbulkan banyak kerugian,” jelas Arman.

Ia juga menekankan pentingnya asuransi bagi perusahaan reparasi atau perbaikan pesawat. Dia juga mengingatkan perusahaan perbaikan pesawat bahwa mereka harus melindungi diri mereka dengan “asuransi tanggung jawab produk.” Misalnya, jika sebuah pesawat terbang diperbaiki di bengkel di Indonesia dan kemudian terjadi kecelakaan karena kesalahan perbaikan, maka perlindungan asuransinya adalah asuransi tanggung jawab produk penerbangan.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan Saluran WA