Bisnis.com, SEMARANG – Situasi keamanan di Jawa Tengah (Jateng) berdampak positif terhadap iklim investasi di wilayah tersebut. Investor Tiongkok akan segera mewaspadai pembangunan pabrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.

Masuknya investor aktif Tiongkok ke sektor sepeda motor listrik memberikan banyak keuntungan bagi Jawa Tengah.

“Investasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Jateng. Bisa dalam bentuk karya, kita harapkan ada transfer teknologi dan edukasi masyarakat,” kata Pj Gubernur Jateng, Sabtu (04/05/2021). 2024).

Sebagai informasi, investor asal Tiongkok, Sunra, produsen sepeda motor listrik, siap membangun pabrik di Jawa Tengah. Minat berinvestasi tersebut diungkapkan perusahaan setelah menghadiri Central Java Investment Business Forum (CJIBF) pada tahun 2023, dan investasi tersebut baru dilakukan pada tahun ini.

Sunra mulai memproduksi sepeda motor listrik dan sepeda listrik pada tahun 1997. Saat ini perseroan memiliki 5 basis produksi di China dengan kapasitas produksi 10 juta unit per tahun.

Chairman Sunra Zhang Chongsun mengungkapkan Indonesia menjadi pilihan pertama perusahaan untuk ekspansi ke luar negeri.

Solidaritas masyarakat Jawa Tengah menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi Sunra memilih kawasan ini sebagai kawasan investasi.

Sedangkan untuk fasilitas produksi di Kendal, Sunra berencana memproduksi satu juta sepeda listrik pada tahap operasional pertama yang dijadwalkan dimulai pada 2025. Pasarnya untuk memenuhi kebutuhan negara-negara Asia.

“Rencananya mulai produksi pada Mei 2025. Jadi selama produksi, kami akan mempekerjakan sekitar 1.500 orang. 95% akan menggunakan tenaga kerja lokal,” kata Chongsun.

Selain menggunakan tenaga kerja lokal, Sunra juga menggunakan bahan baku Indonesia. Bahan baku komponen utama sebagian besar tersedia di Indonesia. Hanya sebagian kecil yang perlu diimpor.

Rencana tersebut meminta produsen komponen Sunra untuk berinvestasi di Indonesia.

“Masih ada suku cadang yang perlu diimpor, jadi tahun depan kami akan mengundang pabrik yang memproduksi suku cadang tersebut untuk berinvestasi di sini,” jelas Chongsun.

Pemprov Jateng berkomitmen untuk terus memberikan jaminan keamanan demi kenyamanan investor. Masyarakat Jateng juga disebut siap menyambut investor.

Berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DMPPTSP) Provinsi Jawa Tengah, investasi di daerah terus tumbuh. Realisasi investasi tahun 2023 sebesar Rp77,02 miliar.

Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 dan 2021. Pada tahun 2022, DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah menginvestasikan Rp68,4 triliun. Sedangkan pada tahun 2021 biayanya sebesar Rp 59,79 miliar.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA